Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Radar Jogja

Bagi Ilmu Perangi Korupsi, Wariskan Taman Pintar

Mengintip Kesibukan Wali Kota Jogja Herry Zudianto Jelang Akhir Masa Jabatannya Bagi Ilmu Perangi Korupsi, Wariskan Taman Pintar Wali Kota Herry Zudianto 20 Desember mendatang telah resmi meninggalkan jabatannya. Menjelang hari-hari terakhirnya sebagai kepala pelayan masyarakat tersebut, Kang Herry—pangilan akrabnya, bukannya lakin lengang, tapi malah semakin padat aktivitasnya. Tak kurang dari dua bulan lagi, kursi wali kota Jogja bakal berganti dari Herry Zudianto kepada wakilnya, Haryadi Suyuti. Menjelang akhir masa tugasnya tersebut, Kang Herry ternyata malah memiliki aktivitas yang sangat padat. Tak hanya soal menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai kepala pemerintahan, Kang Herry juga mendapatkan undangan ke luar kota untuk berbagi ilmu. Ilmu tersebut adalah soal antikorupsi yang sukses membuat Pemkot Jogja selalu berada di peringkat teratas dalam memerangi korupsi. Herry menjadi salah satu keynote speaker bersama Wali Kota Solo Joko Widodo dalam sebuah seminar ant...

Ada Komodo di Malioboro

JOGJA - Ribuan warga memebanjiri sepanjang jalan di kawasan Malioboro tadi malam (22/10). Mereka antusias menyaksikan karnaval budaya tahunan Jogja Java Carnival edisi ke-8. Karnaval baru mulai sekitar pukul 19.00, namun puluhan ribu masyarakat sudah memadati tepi jalan antara Taman Parkir Abu Bakar Ali hingga Titik Nol Kilometer sejak beberapa jam sebelumnya. Bahkan, sejak sore sudah terlihat ribuan warga di kanan-kiri ruas jalan yang menjadi rute karnaval. Sekitar pukul 20.00, kelompok peserta karnaval bergerak. Ada 37 kelompok yang berpartisipasi. Mereka berasal dari berbagai kelompok budaya. Selain itu, ada replika delapan keajaiban dunia. Patung Liberty, Menara Eiffel, Piramid dan Spinx, Kota Terlarang, Sleeping Budha, Taj Mahal, Menara Miring Pisa, serta Akropolis dan Kuda Troya. Ditampilkannya delapan replika keajaiban dunia ini meneguhkan Jogja sebagai kota multikultural dan pluralis serta guyub dan rukun. Pesan lainnya, menegaskan Jogja sebagai kota bermukim b...

Polda Pecat Empat Polisi

DEPOK - Jajaran Polda DIJ memberhentikan empat anggota secara tidak dengan hormat selama kurun waktu Januari-September 2011. Empat polisi itu dipecat karena terlibat berbagai masalah pelanggaran. Keempatnya masing-masing Briptu PJP, 31, anggota Satuan Brimob yang dipecat karena meninggalkan tugasnya secara tidak sah dalam waktu lebih dari 30 hari kerja secara berturut-turut. Briptu DMW, 30, dipecat sebagai akibat tindak asusila di wilayah Seyegan, Sleman. Bripda AI, 31, dari Polres Bantul mempunyai skumplin (pelanggaran disiplin) lebih dari tiga dan telah dipidana penjara enam bulan. Terakhir Brigadir SMR, 33, dari Polresta Jogjakarta yang dipecat lantaran melakukan tindak pidana penggelapan dan meninggalkan tugas selama lebih dari 30 hari. SMR dihukum penjara selama tiga bulan. ’’Empat anggota itu diberi sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat sesuai aturan institusi kepolisian. Baik pelanggaran disiplin, tidak profesional atau penyalahgunaan wewenang,’...

Terminal Wates Berangkatkan 7.500 Penumpang

WATES - Volume kendaraan pada arus mudik H+4 Lebaran kemarin (4/9) masih didominasi kendaraan sepeda motor. Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Komunikasi (Dishubkominfo) Kulonprogo, puncak kepadatan arus balik terjadi pada H+1 Kamis (1/9) dan H+3 Sabtu (3/9). Komandan Regu Monitoring Angkutan Lebaran dari Dishubkominfo Kulonprogo Edwin P. Hutagalung saat ditemui di pos angkutan depan Masjid Agung Wates mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan hingga H+4 tercatat arus balik didominasi pengendara sepeda motor dan mobil pribadi. “Memasuki H+4 ini kepadatan kendaraan sudah mulai berkurang, puncaknya justru terjadi pada H+1 mencapai 62.054 kendaraan. Sedangkan untuk hari ini (kemarin, red) hanya 22.062 kendaraan,” ujarnya. Selama arus mudik hingga arus balik lebaran yang memasuki H+4 belum pernah terjadi kemacetan yang cukup panjang. Hal ini disebabkan Dishubkominfo sudah bekerja sama dengan Polres Kulonprogo untuk mengata...

Pemesanan Tiket Capai 50 Persen

Pemesanan Tiket Capai 50 Persen Terminal Jombor Dijamin Aman MLATI - Bus masih menjadi salah satu transportasi umum utama bagi para calon pemudik. Terbukti, jumlah pemesanan tiket bus sudah mengalami lonjakan meski Lebaran terhitung masih tiga pekan lagi. Pantauan di Terminal Jombor, Mlati, Sleman, kemarin (7/8), jumlah pemesanan tiket mencapai lebih dari 200 orang. Pesanan tiket didominasi pemudik tujuan Sumatera dan Jakarta. ”Pemesanan tiket arus mudik sudah 50 persen lebih. Sementara untuk arus balik baru sekitar 20 persen,” ujar Ketua Paguyuban Agen dan Perwakilan Bus Malam (Papbima) Jombor Sony Kurniawan kepada Radar Jogja. Pengalaman Lebaran tahun 2010 lalu, kata Sony, jumlah pemudik yang menumpang bus di terminal Jombor bisa mencapai 500 orang per hari. Mayoritas adalah mahasiswa. Untuk arus balik penumpang turun di Terminal Jombor mencapai 700 orang per hari. Kendati tingkat pemesanan tiket tinggi, harga tiket belum ada kepastian. Ditanya soal kisaran harga tike...

Ploroti Pacar, Polisi Gadungan Dibekuk

JOGJA – Diduga mengaku-ngaku sebagai anggota Polri, lalu melakukan pemerasan, WW alias Wawan diciduk petugas kepolisian Kota Jogja. Penangkapan terhadap tersangka, berawal dari laporan korban, beberapa hari sebelumnya. Sebelumnya, korban melaporkan tiga unit hanphon dan uangnya senilai Rp 3 juta amblas dibawa tersangka. Padahal, antara korban dengan tersangka sudah kenal sejak lama. Bahkan, kedua inisan ini mengaku tengah menjalani masa penjajakan alias pacaran. Dalam aksinya, pria berumur 28 tahun asal Tangerang (Jawa Barat) ini mengaku sebagai polisi yang bertugas di Polda Metro Jaya. Bahkan, pemuda yang mengaku anggota polisi ini tak hanya terkait masalah ngaku-ngaku sebagai polisi, tapi juga melakukan penipuan terhadap seorang gadis bernama Eko Nur (21) warga Kalasan Sleman. “Antara korban dengan tersangka sudah saling kenal. Tersangka kami tangkap di kost-nya yang berada di wilayah Tahunan Umbulharjo Jogja kemarin (25/7) malam. Awalnya saat kami bawa ke Mako tidak mau, namu...

Peringatan Hari Jadi Ke-180 Kabupaten Bantul : Bertabur Prestasi, tapiBeragam Masalah

BANTUL - Gegap gempita peringatan ulang tahun ke-180 Kabupaten Bantul mencapai puncaknya, pagi kemarin (20/7). Di lapangan Trirenggo yang berada tepat di depan rumah dinas Bupati Bantul, upacara peringatan itu digelar. Upacara yang menggunakan bahasa Jawa itu dihadiri Gubernur DIJ Hamengku Buwono X, Bupati Bantul Sri Suryawidati beserta jajaran pejabat teras serta ribuan masyarakat Batul. Upacara sarat dengan budaya Jawa yang kental. Para lelaki menggunakan surjan, blangkon, dan keris terselip di belakang. Sedangkan peserta perempuan berkebaya. Di tengah lapangan, berkumpul puluhan SKPD dan camat dengan surjan dan kebaya putih. Bupati Sri Suryawidiati mengambil posisi sebagai pemimpin upacara, sedangkan Hamengku Buwono X menjadi pembina upacara. Di pinggir lapangan, dipenuhi warga perwakilan dari 17 kecamatan dam ribuan anggota pramuka. Tak luput juga masyarakat sekitar yang ingin tahu peringatan kabupaten mereka. Terlihat banyak jodang atau hasil bumi di pinggir lapangan. Sri...

Geng Motor SMA Ditangkap Dilaporkan Melakukan Perampasan danPenganiayaan

SLEMAN – Dilaporkan telah melakukan perampasan dan penganiayaan kepada sejumlah orang di depan Museum Merapi, Jl. Boyong, Banteng, Hargobinangun, Pakem, lima pelajar di salah satu SMA negeri di Pakem diringkus jajaran polsek Pakem. Penangkapan kelima pelajar badung tersebut dilakukan pada, Selasa (12/7) malam kemarin. Informasi METEOR menyebutkan, pada Kamis (7/7) lalu, kelima pelajar yang masing-masing berinisial AB (17), DP (16) ND (19), ER (16) dan CA (17) mendatangi pelataran Museum Merapi, sekitar pukul 12.15 siang. Dengan berboncengan menggunakan dua sepeda motor Satria FU dan Honda Supra, kelimanya langsung mendatangi dua orang, Didik Hermawan (26) dan Suyantin (19) yang sedang berhenti di tepi jalan. “Mereka langsung mendatangi kedua korban. Selain merampas uang sebesar Rp 215 ribu, mereka juga sempat menganiaya dan merusak motor korban,” terang Kapolsek Pakem Kompol Wiratna di kantornya, Rabu (13/7) siang. Akibat serangan mereka, Suyatni mengalami luka robek di bagia...

Masuk Malioboro Kian Jauh : Pengendara Harus Memutar Lewat Jembatan

JOGJA - Pembangunan Jembatan Kleringan di atas Kali Code sudah dimulai. Ternyata, pembangunan jembatan itu justru tidak mempermudah pengguna jalan untuk masuk ke Malioboro. Pengguna jalan dari Jalan Kleringan harus memutar di Jalan Abu Bakar Ali. Mereka harus melintasi jembatan yang segera dibangun, sebelum melaju ke arah barat hingga menuju Malioboro. ”Jadinya memang memutar. Dari Kleringan terus sampai di pertigaan bawah Jembatan Kewek Kotabaru ke selatan, langsung ke barat,” kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja Toto Suroto, akhir pekan lalu. Toto menjelaskan, dengan memutar justru akan mengurangi kemacetan lalu lintas. Sebab, pertigaan lampu merah di Taman Adipura hanya ada satu dari arah Kotabaru saja. ”Bawah Kretek Kewek jadi satu jalur, untuk pengendara dari arah Abu Bakar Ali yang akan menuju ke Kotabaru,” imbuhnya. Berkurangnya jumlah lampu merah itu, menurut Toto, bakal mengurangi kemacetan yang selama ini kerap terjadi. Pengenda...

Kemacetan Malioboro Segera Teratasi

Dimulai, Pembangunan Jembatan Kleringan JOGJA - Upaya Pemkot Jogja mengurai kemacetan lalu lintas di titik-titik menuju Jalan Malioboro dengan membangun Jembatan Kleringan, mulai direalisasikan. Saat ini, proses pembangunan jembatan tersebut sudah dimulai. Diharapkan pada November 2011, jembatan sepanjang 36 meter itu sudah dapat difungsikan. "Pemenang lelang sudah ada, PT Marga Karya dari Pati, Jawa Tengah. Mereka sudah mulai tahap pembersihan sejak 14 Juni lalu," kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja Toto Suroto, kemarin (5/7). Toto menjelaskan, jembatan ini diproyeksikan memecah keruwetan lalu lintas dari Jalan Kleringan menuju Jalan Abu Bakar Ali. Minggu depan, pihak pengembang sudah melakukan pemasangan bor pile atau tiang pancang. "Kami targetkan sampai November mendatang sudah bisa dilalui kendaraan," imbuh Toto. Kepala Bina Marga Dinas Kimpraswil Kota Jogja Wijayanto menerangkan, untuk proses pemasangan tian...

Monjali : Sehari Tembus 3000 Pengunjung

SLEMAN- Musim liburan menjadi menjadi berkah para pelaku usaha pariwisata. Dampaknya, kunjungan wisatawan di objek wisata juga meningkat. Salah satu objek wisata yang mendapat berkah ini adalah Monumen Jogja Kembali (Monjali). Objek wisata yang berada di Ring Road Utara ini kebanjiran pengunjung saat musim liburan ini. Terutama siswa sekolah. “Peningkatan jumlah pengunjung cukup tajam dibanding hari biasa. Musim libur kali ini, per hari bisa mencapai 3 ribu pengunjung,” ujar pengelola Monjali Yudi Pranowo, kepada wartawan, kemarin (28/6). Kendati meningkat, dibanding bulan yang sama tahun lalu jumlahnya masih lebih rendah. Bahkan, bisa dikatakan mengalami penurunan. Yudi mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab penurunan pengunjung. ”Bulan Juni tahun lalu total pengunjung mencapai 181 ribu orang, sekarang baru 138 ribu orang,” lanjut Yudi. Menurut Yudi, pengunjung Monjali memiliki kharakteristik tertentu, yakni pelajar dari tingkat dasar hingga atas. Segmentasi pengunjung l...

Pesta Miras Empat Siswi : Bisa Dikeluarkan dari Sekolah

RADAR JOGJA - Menyusul tertangkapnya empat siswi salah satu SMK swasta di Kota Jogja oleh petugas Polsek Depok Timur saat pesta miras, membuat gerah Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Ketertiban (Dintib) Kota Jogja. Disdik, dalam waktu dekat, akan memanggil pihak sekolah yang bersangkutan untuk investigasi. Bahkan jika empat siswi tersebut juga sudah melampui skor batas maksimal, tidak mustahil, mereka bakal dikeluarkan dari tempat belajar selama ini. ’’Kami akan melakukan investigasi dan koordinasi dengan Polsek Depok Timur untuk selanjutnya disampaikan ke pihak sekolah,’’ kata Kepala Seksi Kesiswaan Pengembangan Pendidikan Disdik Kota Jogja Wisnu Sanjaya, kemarin (10/6). Wisnu juga menyesalkan mudahnya keempat siswi tersebut mendapatkan miras. Hanya dengan uang Rp 10 ribu, miras oplosan yang dikenal ciu sudah bisa dibawa pulang. ’’Kami akan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketertiban kenapa siswi tersebut mudah mendapatkan miras,’’ sambungnya. Seperti diberitakan Radar Jo...

Semua Bisa Bermain Ketoprak

Ketoprak Kolosal Angkat Cerita Keistimewaan RADAR JOGJA - Semua orang bisa bermain ketoprak, asalkan ada kemauan dan niat tulus untuk nguri-nguri kebudayaan. Apa lagi, kesenian ini cukup fleksibel untuk dimainkan oleh siapa saja dan dapat mengambil cerita bebas. Terbukti dengan pementasan ketoprak kolosal kelompok Panca Mahardika di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Minggu malam (5/6). Kelompok Panca Mahardika beranggotakan berbagai unsur masyarakat Jogjakarta. Mulai dari pejabat, seniman sampai wartawan. Malam itu, Panca Mahardika menampilkan ketoprak kolosal Bumi Perdikan yang berdurasi 2 jam 15 menit. Pentas ini, mendapat sambutan dari masyarakat. Terlihat dari gedung yang mampu menampung seribu orang itu terlihat penuh. Calon penonton yang kehabisan tiket pun tak berkecil hati tak bias menyaksikan pentas ini. Panitia menyediakan layar ukuran besar yang menayangkan pentas ketoprak yang disutradarai Nano Asmorodono itu. Ya, pentas ketoprak ini memang untuk warga Jogjakart...