Skip to main content

Bagi Ilmu Perangi Korupsi, Wariskan Taman Pintar

Mengintip Kesibukan Wali Kota Jogja Herry Zudianto Jelang Akhir Masa Jabatannya
Bagi Ilmu Perangi Korupsi, Wariskan Taman Pintar

Wali Kota Herry Zudianto 20 Desember mendatang telah resmi meninggalkan jabatannya. Menjelang hari-hari terakhirnya sebagai kepala pelayan masyarakat tersebut, Kang Herry—pangilan akrabnya, bukannya lakin lengang, tapi malah semakin padat aktivitasnya.

Tak kurang dari dua bulan lagi, kursi wali kota Jogja bakal berganti dari Herry Zudianto kepada wakilnya, Haryadi Suyuti. Menjelang akhir masa tugasnya tersebut, Kang Herry ternyata malah memiliki aktivitas yang sangat padat. Tak hanya soal menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai kepala pemerintahan, Kang Herry juga mendapatkan undangan ke luar kota untuk berbagi ilmu.

Ilmu tersebut adalah soal antikorupsi yang sukses membuat Pemkot Jogja selalu berada di peringkat teratas dalam memerangi korupsi. Herry menjadi salah satu keynote speaker bersama Wali Kota Solo Joko Widodo dalam sebuah seminar antikorupsi di Makassar (Sulawesi Selatan).


”Karena prestasi pemkot dalam Bung Hatta Award, saya diundang bersama Pak Jokowi (Joko Widodo, Wali Kota Solo) menjadi pembicara di sebuah seminar di Makassar,” terang Herry, beberapa waktu lalu.

Kang Herry berangkat ke Makassar sejak kemarin (25/10) siang menggunakan pesawat terbang. Rencananya, Kang Herry berada di kota Indonesia Timur tersebut selama tiga hari. Peserta dalam seminar ini adalah para kepala daerah yang ada di Indonesia.
Seperti telah diketahui, Kang Herry berhasil mendapatkan Bung Hatta Award atas prestasinya memerangi korupsi. Penilaian tersebut berdasarkan reformasi birokrasi yang berhasil dilakukan Kang Herry selama menjadi wali kota.

Reformasi birokrasi yang dilakukan Kang Herry sukses meningkatkan integritas dari Pemkot Jogja dalam memerangi korupsi. Selain itu, tentunya tindakan nyata, dan sistem layanan publik yang terbuka yang sudah dijalankan Herry Zudianto selama 10 tahun kepemimpinannya.

Tak hanya itu. Kang Herry juga berhasil membawa Pemkot Jogja mendapatkan Penilaian Anti Korupsi 2010 (PIAK 2010) tertinggi oleh KPK. Pemkot berhasil meraih nilai 7,88, tertinggi di antara pemerintah daerah yang lain se-Indonesia.

Akibat dari berbagai prestasinya tersebut, Herry mengakui kerap menjadi keynote speaker soal pemberantasan korupsi di Indonesia, bahkan juga di mancanegara. Salah satunya saat ini, kala dirinya menjadi pembicara di hadapan kepala daerah di Indonesia untuk berbagai cerita soal kebijakannya memerangi korupsi.

Sebelum berangkat ke Makassar, Herry juga memiliki aktivitas padat lain di Kota Jogja. Di antaranya menghadiri peresmian Zona Otomotif yang menjadi zona baru di Taman Pintar Kota Jogja.

Di taman edukasi anak-anak ini, Herry memiliki target khusus sebelum masa jabatannya berakhir. Dia ingin, Taman Pintar menjadi daya tarik wisatawan, khususnya pelajar untuk belajar di Taman Pintar.

”Sekarang memang sudah berkembang. Saya masih memiliki keinginan untuk mengisi seluruh zona yang ada dengan alat peraga berteknologi. Agar anak-anak Indonesia memiliki kualitas dan semangat untuk mengembangkan teknologi,” jelasnya.

Sebelum berangkat, Kang Herry juga menghadiri sosialisasi dan pembinaan menghadapi Adipura Kencana yang telah diraih selama lima tahun Kota Jogja. Lingkungan hidup, menjadi salah satu fokus perhatian Kang Herry selama kepemimpinannya yang menjadikan Kota Jogja sebagai Kota Paling Layak Huni.(*)HERI SUSANTO, Jogja

Translate Using Google Translate May Need Grammar Correction

For Science Fight Corruption, bequeathed Smart Park

Busyness peek Yogyakarta Mayor Herry Zudianto Coming to end of his term
For Science Fight Corruption, bequeathed Smart Park

Mayor Herry Zudianto upcoming December 20 has officially left his post. Toward his last days as head of the public servant, Kang-answering Herry familiar, instead of Lakin deserted, but even more dense activity.

No less than two months away, the mayor's seat will be changed from Yogyakarta Herry Zudianto to his deputy, Haryadi Suyuti. Toward the end of its term, Kang Herry turned out to have very solid activity. Not just a matter of completing his duties as head of government, Kang Herry also get an invitation out of town to share knowledge.

Science is about making a successful anticorruption Jogja City Government is always in the top ranking in the fight against corruption. Herry became one of the keynote speakers along with Solo Mayor Joko Widodo in an anti-corruption seminar in Makassar (South Sulawesi).

"Because local government achievements in the Bung Hatta Award, I was invited with Mr. Jokowi (Joko Widodo, Mayor Solo) as a speaker at a seminar in Makassar," said Herry, some time ago.

Kang Herry went to Makassar since yesterday (25/10) afternoon by planes. The plan, Kang Herry was in the city of East Indonesia for three days. Participants in this seminar are the chief areas in Indonesia.
As already known, Kang managed to get the Bung Hatta Herrick Award for his achievements fighting corruption. The assessment is based on the successful reform of the bureaucracy during Herry Kang became mayor.

Reform of the bureaucracy that conducted successful Kang Herry improve the integrity of municipal government in the fight against corruption Jogja. In addition, of course, the real action, and public service systems that are open Zudianto Herry was run for 10 years of leadership.

Not only that. Kang Herry also managed to bring the City Government Anti-Corruption Assessment Jogja get 2010 (PIAK 2010) the highest by the KPK. City Government succeeded in reaching the value 7.88, highest among the other local governments throughout Indonesia.

As a result of these various achievements, Herry admitted often a keynote speaker about the eradication of corruption in Indonesia, even in foreign countries. One of them now, when he became speaker in front of the head region in Indonesia for a variety of stories about its policies to combat corruption.

Before we went to Makassar, Herry also had another solid activity in the city of Yogyakarta. Among others who attended the inauguration of Automotive Zone into a new zone in the Smart Park Jogja.

In the park educating these children, Herry has a specific target before his term ends. He wanted, Smart Park became a tourist attraction, especially students to learn at Smart Park.

"Now it has developed. I still have a desire to fill all existing zones with tech props. In order for Indonesian children have the quality and passion to develop the technology, "he explained.

Before leaving, Herry Kang also attended the socialization and training to face Adipura Kencana that has been achieved over the past five years Jogja. Environment, one focus of attention Kang Herry during his leadership that makes Title as Most Livable City

Sumber : Radar Jogja

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj