Skip to main content

Kasus Corona di Sleman Dalam Sepekan Menunjukkan Grafik Naik

Sleman, DIY (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat penanganan kasus penyebaran virus corona jenis baru di wilayah setempat dalam sepekan menunjukkan grafik yang terus naik.

"Memang dalam sepekan terhitung mulai 9 hingga 15 April kasus COVID-19, baik itu orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) terus menunjukkan grafik yang meningkat," kata Kepala Bagian Humas Setda Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi di Sleman, Kamis.

Menurut dia, hingga 15 April 2020 di Sleman tercatat ada 1.200 ODP dan selesai pemantauan dengan dinyatakan sehat sebanyak 184, sementara yang masih dalam pemantauan sebanyak 1.016 orang.

"Sedangkan untuk PDP tercatat sebanyak 198 orang, 34 orang terkonfirmasi positif, 12 orang sembuh, 17 orang PDP meninggal dunia, empat orang meninggal dunia positif, 31 negatif dan 100 orang proses pengawasan," katanya.

Ia mengatakan, jumlah tersebut meningkat dibandingkan pada 9 April 2020 yang tercatat jumlah ODP sebanyak 990 orang, PDP 162 orang, terkonfirmasi positif 19 orang, sembuh satu orang.

"Kemudian PDP meninggal dunia 10 orang, meninggal dunia terkonfirmasi positif empat orang dan negatif sebanyak 31 orang," katanya.

Ia mengatakan, sebaran kasus COVID-19, baik ODP dan PDP di Kabupaten Sleman merata di 17 kecamatan yang ada dengan jumlah kasus tertinggi di Kecamatan Depok, Kecamatan Ngaglik dan Kecamatan Kalasan.

"Di Kecamatan Depok tercatat ada sebanyak 244 ODP, selesai pemantauan sehat 29 orang, dalam pemantauan 215 orang, PDP 30 orang, terkonfirmasi positif enam orang, sembuh tiga orang, PDP meninggal dunia tiga orang, meninggal dunia positif satu orang, negatif tujuh orang dan masih proses pengawasan 10 orang," demikian Shavitri Nurmala Dewi.

Sumber : AntaraNews Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj