Skip to main content

Kronologi Murid SMP Nekat Ancam Guru Pakai Sajam Gegara HP Disita

Gunungkidul - Video siswa SMP di Kecamatan Ngawen, Gunungkidul mengancam guru menggunakan senjata tajam karena ponselnya disita viral di media sosial. Begini kronologi lengkap kejadian tersebut.

Kamis (5/5/2019)
Pukul 10.00 WIB

Seorang siswa laki-laki SMPN 5 Ngawen, Gunungkidul kedapatan sedang bermain ponsel di dalam kelas saat jam pelajaran. Hal itu diketahui oleh Guru pendidikan agama Islam. Sang guru langsung menyita ponsel milik muridnya tersebut.

Penyitaan ponsel tersebut berdasarkan peraturan di SMPN 5 Ngawen, bahwa setiap siswa tidak boleh membawa ponsel. Apabila siswa kedapatan membawa ponsel, maka ponsel itu akan disita dan akan dikembalikan setelah siswa membuat surat pernyataan yang diketahui oleh orang tua atau wali murid. Ponsel yang disita guru, menurut aturan sekolah, bisa juga diambil oleh orang tua atau wali murid.

Hari Jumat (6/9/2019)
Pukul 07.00 WIB

Siswa tersebut datang ke sekolah dan mengikuti apel. Dia juga sempat mengikuti kegiatan membaca di perpustakaan. Namun, memasuki jam pelajaran berikutnya, dia membolos sekolah.

Pukul 09.15 WIB
Siswa tersebut tiba kembali datang ke sekolah tanpa mengenakan seragam dan membawa senjata tajam berupa sabit. Sesampainya di luar pagar Sekolah, dia berteriak meminta agar ponselnya dikembalikan.

Berselang 29 detik, akhirnya sang Guru mengembalikan ponsel tersebut dengan cara dilempar ke lantai.

Usai menerima ponselnya kembali, siswa tersebut langsung keluar dari halaman sekolah dan tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Rabu (11/9/2019)
Pukul 09.00 WIB
Polsek Ngawen mendatangi SMPN 5 Ngawen untuk menyelesaikan permasalahan dengan mempertemukan siswa dan guru yang menyita ponselnya.

Pukul 15.30 WIB
Kepala Disdikpora Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid memanggil Kepala SMP N 5 Ngawen untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Akhirnya, kepala sekolah mengakui kejadian tersebut dan akan melakukan pembinaan terhadap siswa tersebut agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Sumber : DetikNews Yogyakarta


Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...