Skip to main content

DPRD Mengharapkan Bandara Yogyakarta Beroperasi Penuh Akhir 2019

Kulon Progo  - DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) dapat beroperasi penuh pada akhir 2019, sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

"Saat ini progres pembangunan BIY sudah mencapai 60 persen dari total proyek secara keseluruhan. Saat ini, sudah ada beberapa penerbangan mulai dari Batik Air, dan Citilink, namun belum maksimal. Kami mengharapkan pembangunan segera diselesaikan sehingga pada akhir 2019, baik penerbangan domestik dan penerbangan internasional dapat beroperasi secara maksimal," kata anggota Komisi III DPRD Kulon Progo, Sugianto saat kunjungan kerja ke bandara tersebut di Kulon Progo, Yogyakarta, Senin.

Dalam kunjungan kerja tersebut, lanjut Sugianto, Komisi III menemukan persoalan baru yakni persoalan jalan yang menuju BIY. Ada beberapa titik kemacetan yang saat ini sudah terjadi, mulai dari Wates, Sedayu, dan ring road selatan tepatnya di Gamping. Kondisi kemacetan cukup parah, sehingga perlu adanya penanganan khusus.

"Saat ini, sebelum ada rekayasa lalu lintas yang besar, khusus terhadap penempatan APIL lampu merah dapat dikurangi. Sehingga perlu ada kajian khusus penggunaan moda transporasi umum menuju BIY/YIA," katanya.

Ia menyarankan pengoptimalan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) untuk mengatasi masalah kemacetan pada saat pelebaran jalan nasional Yogyakarta-Purworejo, sehingga dapat menumbuhkembangkan perekonomian wilayah selatan.

"Adanya bandara ini, diharapkan nanti bukan hanya skala makro disebutkan pertumbuhan ekonomi 10,6 persen, tetapi kami ingin riil di masing-masing kecamatan pertumbuhan ekonominya riil. Berapa persentase pertumbuhan ekonominya jelas. Sehingga adanya BIY/YIA benar-benar memberikan efek domino baru perekonomian masyarakat," katanya.

Selain itu, Sugianto mendesak pembangunan jalur kereta bandara segera diwujudkan untuk memperlancar dan mempercepat jarak tempuh menuju bandara. "Moda tranportasi kereta ini sangat strategis dan efektif mendukung kelancaran penumpang menuju bandara. Setiap penumpang dari Kebumen, Purworejo dan Jawa Tengah sisi selatan akan lebih cepat ke bandara dengan menggunakan moda transportasi kereta," katanya.

Ketua Komisi III DPRD Kulon Progo Aji Pangaribawa mendesak Pemerintah Kabupaten Kulon Progo segera memberikan pelatihan gratis soal kebandaraan. "Balai Latihan Kerja (BLK) harus memperbanyak pelatihan kebandaraan, sehingga saat bandara beroperasi penuh dapat bekerja di BIY/YIA," katanya.

Sumber : AntaraNews Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj