Skip to main content

Jamaah Calon Haji Sleman Diberangkatkan Pada Awal Juli 2019

Sleman (ANTARA) - Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta akan mulai memberangkatkan jamaah calon haji 2019 pada awal Juli sebanyak empat kelompok terbang (kloter)

"Kloter pertama akan mulai diberangkatkan pada awal Juli 2019. Untuk Sleman nantinya akan terbagi dalam empat kloter, yaitu kloter 24, 25, 26, dan 27," kata Kepala Kemenag Kabupaten Sleman, Sa'ban Nuroni di Sleman, Senin.

Menurut dia, berbagai persiapan untuk keberangkatan jamaah calon haji sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, seperti pembekalan dan latihan manasik haji.

"Kami juga mengingatkan kepada para jamaah calon haji terkait cuaca terik di Arab Saudi yang diprediksi berkisar antara 35-40 derajad celsius. Informasinya, cuaca akan sangat panas sehingga kekhawatiran kami jamaah mengalami dehidrasi," katanya.

Ia mengatakan, dehidrasi dapat menimbulkan masalah. Proses penguapan air dari tubuh memang tidak terlihat dan tidak mengeluarkan keringat.

"Jamaah sering kurang waspada dan mengabaikan pola minum yang baik. Kami mengimbau agar CJH sering minum untuk menghindari dehidrasi," katanya.

Sa'ban mengatakan, jamaah juga diimbau untuk mengurangi aktivitas saat siang hari di luar keperluan ibadah.

"Kalau memang untuk keperluan ibadah tidak masalah. Tapi kalau tidak sedang ibadah jangan sering keluar hotel," katanya.

Ia mengatakan, pada 2018, ada tiga orang jamaah haji asal Sleman yang meninggal dunia, tahun ini diharapkan semua jamaah haji asal Sleman bisa pergi dan kembali dengan selamat.

Pada 2019 kuota jamaah haji untuk Sleman sebanyak 1.193 jamaah. Namun pihaknya masih menunggu tambahan kuota haji setelah pembayaran tahap keempat lunas.

"Insya Allah Sleman dapat tambahan kuota, jumlahnya sepertinya tidak banyak tapi kami masih menunggu pelunasan pembayaran tahap keempat dulu. Prioritasnya masih untuk calon jamaah lanjut usia," katanya.

Ia mengatakan, seperti pada pembayaran tahap ketiga yang lalu ada beberapa calon jamaah lanjut usia. Oleh karenanya, dengan mempertimbangkan faktor usia lanjut, pihaknya memberlakukan pendampingan dengan menyertakan satu jamaah dari pihak keluarga untuk mendampingi.

"Kalau sudah usia lanjut dicari dari keluarga tapi yang sudah mendapatkan kursi," katanya.

Selain itu, kata dia, dalam penyelenggaraan haji 2019 mulai diterapkan sistem kloter berdasarkan kode pos. Artinya para CJH dikelompokkan berdasarkan kecamatan dimana mereka tinggal.

"Pengelompokan per kecamatan, untuk memudahkan," katanya.

Sumber : AntaraNews Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj