Skip to main content

Alami Gejala TB 71 Orang Dirujuk Ke Puskesmas

Yogyakarta (ANTARA) - Berdasarkan hasil deteksi dini tuberculosis secara “door to door” awal Maret, petugas dari puskesmas Kota Yogyakarta menemukan 81 warga mengalami gejala tuberculosis dan 71 di antaranya sudah dirujuk ke puskesmas.

“Kami melakukan deteksi dini dengan ketuk pintu ke 381 kepala keluarga dilanjutkan ‘screening’ terhadap 1.071 orang. Dari hasil pemeriksaan tersebut, 81 diketahui mengalami gejala tuberculosis (TB) dan 71 di antaranya sudah dirujuk untuk menjalani pemeriksaan di puskesmas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Fita Yulia Kisworini di Yogyakarta, Kamis.

Selain di permukiman penduduk, deteksi dini TB juga dilakukan di Lapas Kelas II A Wirogunan. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta melakukan pemeriksaan terhadap 158 warga binaan, dan 66 di antaranya menunjukkan gejala TB.

“Sebanyak 15 warga binaan kami lakukan tes cepat dan hasilnya negatif. Semuanya tidak mengalami TB,” katanya.

Kegiatan deteksi dini di masyarakat dan lapas tersebut merupakan rangkaian dari Peringatan Hari TB Sedunia yang dilakukan di Kota Yogyakarta.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menggiatkan kegiatan penyisiran untuk menemukan sebanyak-banyaknya warga yang menderita TB untuk kemudian diobati hingga sembuh sehingga pada 2030 Indonesia dapat mencapai target mengeliminasi TB.

Sepanjang 2018, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat 943 temuan kasus TB di masyarakat dengan 32 di antaranya adalah TB kebal obat. Dari 32 penderita resisten obat tersebut, 10 di antaranya sudah meninggal dunia.

Meskipun demikian, tingkat kesembuhan TB di Kota Yogyakarta baru mencapai 84 persen atau belum sesuai target yang ditetapkan sebanyak 90 persen.

Selain kegiatan penyisiran untuk penemuan kasus TB baru, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta juga melakukan sosialisasi terkait TB sehingga pemerintah dan masyarakat mampu memperoleh pemahaman dan sekaligus meningkatkan kepedulian terkait TB di Kota Yogyakarta.

“Semua pihak harus berperan untuk mencegah dan mengendalikan TB. Jika sudah menjadi pasien TB, maka harus melakukan pengobatan berkualitas dan tuntas,” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kesejahteraan Rakyat Wirawan Hario Yudho meminta masyarakat untuk melakukan gerakan sosial membebaskan Yogyakarta dari TB.

“Saatnya Yogyakarta bebas TB, dimulai dari saya. Itu tema besarnya dan seharusnya dimaknai dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakit,” katanya.

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj