Skip to main content

Asita Yogyakarta Desak Pencabutan Kebijakan Bagasi Berbayar Pesawat

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Asosiasi Pengusaha Tour dan Travel (Asita) Daerah Istimewa Yogyakarta mendesak dicabutnya kebijakan bagasi berbayar pesawat karena berpotensi mengancam dunia pariwisata di dalam negeri.
   
"Saya khawatir kebijakan tersebut merugikan banyak sektor termasuk pariwisata," kata Ketua DPD Asita DIY Udhi Sudiyanto di Yogyakarta, Rabu.
     
Saat ini, menurut dia, Asita DIY sedang berkoordinasi dengan seluruh DPD Asita se-Indonesia yang dikomandoi oleh DPP Asita untuk mendesak pencabutan kebijakan bagasi berbayar tersebut.
     
Udhi mengatakan sejak pertama mendengar tentang kebijakan bagasi berbayar maskapai penerbangan, agen jasa travel di Yogyakarta khawatir wisatawan yang hendak mengunjungi Yogyakarta akan berpikir ulang karena biayanya akan menjadi lebih mahal.
     
Bagi wisatawan dari luar Jawa yang berkunjung ke Yogyakarta selama tiga hari dua malam, menurut dia, biasanya mereka memilih memanfaatkan bagasi untuk barang-barang perlengkapan termasuk oleh-oleh untuk keperluan mereka sendiri.
     
"Akan tetapi dengan mereka harus membayar bagasi tersebut tentu akan memberatkan mereka. Sudah tiket mahal, masih harus bayar ekstra bagasi, tentu semakin tidak terjangkau bagi masyarakat," kata dia.
   
Di sisi lain, menurut dia, para wisatawan akan berpikir ulang untuk belanja oleh-oleh seperti kerajinan atau souvenir dari Yogyakarta karena akan membuat bagasi lebih berat.
   
"Jadi secara global penghilangan free bagasi tidak hanya mempengaruhi pariwisata secara langsung akan tetapi juga berpengaruh terhadap perdagangan di Yogyakarta khususnya kerajinan dan perbelanjaan," kata Udhi.
     
Apalagi dengan harga tiket pesawat terbang di dalam negeri yang lebih mahal dibandingkan ke luar negeri, masyarakat atau wisatawan akan lebih memilih jalan-jalan ke luar negeri.
     
Ia berharap perubahan kebijakan terkait bagasi tersebut dapat dikaji lebih dalam lagi dengan melibatkan Asita sebagai salah satu agen penjualan maskapai penerbangan.
       
"Kami berharap pemerintah turun tangan akan hal ini. Bagaimana kita mau mencapai 20 juta wisatawan apabila kebijakan berbanding terbalik," kata dia.

Sumber : AntaraNews Yogyakarta

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...