Skip to main content

Listrik Padam Saat UNBK Sempat Timbulkan Kepanikan

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Listrik padam yang terjadi menjelang berakhirnya pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer sesi dua untuk jenjang SMA di Kota Yogyakarta sempat menimbulkan kepanikan, namun dapat diatasi dengan baik.

"Kebetulan, listrik padam menjelang berakhirnya ujian sekitar pukul 12.30 WIB, atau hanya beberapa menit sebelum ujian berakhir," kata Kepala SMA Negeri 8 Yogyakarta Munjid Nur Alamsyah di Yogyakarta, Senin.

Pada saat itu, lanjut dia, masih ada tujuh siswa dari dua ruangan ujian yang belum melakukan "log out" sehingga jawaban ujian belum sempat terkirim ke server pusat dan tiba-tiba listrik padam.

"Kami hanya khawatir, anak-anak harus kembali mengikuti ujian susulan apabila jawaban benar-benar tidak dapat dikirim ke pusat. Jika kondisinya demikian, maka kasihan anak-anak yang sudah belajar giat tetapi harus mengikuti ujian susulan karena listrik padam. Mereka bisa mogok tidak mau ujian," katanya.

Namun, kekhawatiran Munjid tersebut tidak terbukti karena pada saat listrik kembali menyala, masih ada sisa waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengirimkan jawaban ujian ke pusat.

"Saat listrik mati, maka komputer dalam posisi `idle` termasuk waktunya. Waktu sisa ini dapat digunakan untuk `submit` jawaban dan `log out`. Siswa pun tidak perlu mengikuti ujian susulan," katanya.

Ia berharap, kejadian pada hari pertama pelaksanaan UNBK tersebut tidak kembali terulang pada hari berikutnya atau hingga ujian berakhir karena SMA Negeri 8 Yogyakarta sama sekali tidak menyiapkan genset.

"Kami hanya yakin saja kepada PLN yang sudah berkomitmen tidak melakukan pemadaman selama pelaksanaan ujian," katanya.

Salah satu siswa SMA Negeri 8 Yogyakarta Dessy Nur Ramadanisa mengaku sempat khawatir saat listrik padam menjelang ujian berakhir. "Saya sebenarnya sudah `log out`, tetapi sempat ada informasi jika ada siswa di ruangan yang belum `log out` dan listrik mati, maka seluruh peserta di ruangan tersebut harus mengikuti ujian susulan," katanya.

Sementara itu, Anggota Sekretariat UNBK Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Dwi Agus Muhdiarto mengatakan, sempat terjadi listrik padam di wilayah Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta.

"LIstrik padam tepat setelah sesi dua UNBK berakhir. Sampai sekarang pun, belum ada laporan dari sekolah yang mengalami kesulitan akibat listrik padam," katanya.

Ia menyebut, kejadian listrik padam tidak hanya dialami SMA Negeri 8 Yogyakarta saja tetapi juga beberapa sekolah lain seperti SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan MAN Lab UIN.

Pelaksanaan UNBK jenjang SMA di Kota Yogyakarta diikutu 6.102 peserta yang berasal dari 42 SMA. Sebanyak 34 SMA di antaranya menggelar UNBK secara mandiri, sedangkan delapan sekolah bergabung di sekolah lain.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 3 Yogyakarta berharap, siswa dapat mengerjakan ujian dengan tenang dan fokus serta mengutamakan kejujuran.

"Kejujuran saat mengerjakan UNBK ini sangat penting. Yang dikejar bukan hanya nilai terbaik tetapi juga harus jujur saat mengerjakan ujian," katanya. (E013)

Sumber : AntaraNews.com

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj