Skip to main content

Batik Warna Alami Giriloyo Disukai Konsumen

Batik tulis dengan pewarnaan alami di sentra kerajinan batik tulis Giriloyo, Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, makin banyak digemari konsumen dari dalam dan luar daerah.

"Batik tulis dengan warna alami tersebut dinilai lebih nyaman dan sehat dipakai daripada kain batik dengan pewarna sintetis," kata Ketua Paguyuban Perajin Batik Tulis Giriloyo Nur Ahmadi di Yogyakarta, Jumat.

Ia mengatakan batik tulis karya perajin dengan pewarna alami menjadi ciri khas produk batik Giriloyo, Imogiri.

Perajin batik di desa itu tidak menggunakan pewarna sintetis, karena mereka ingin menjaga kualitas lingkungan dan melestarikan tradisi batik tulis Imogiri.

Selaian itu, kata dia, mereka masih mempertahankan penggunaan pewarna alami untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Para perajin tetap mempertahankan penggunaan pewarna alami dari tumbuhan yang ada di wilayah itu

"Dengan demikian, produk kerajinan batik tulis Giriloyo memiliki kekhasan sendiri, karena diproduksi dengan pewarna alami dari bahan tanaman dan tumbuhan yang ada di sekitar wilayah sentra kerajinan batik tersebut," katanya.

Menurut dia, produk batik warna alam menggunakan bahan-bahan dari tumbuhan seperti buah Joho, kayu nangka, pelepah pisang, kesumba, daun putri malu, kulit kayu tingi, kulit kayu mahoni, dan hindigo vera.

"Warna merah dihasilkan dari kulit kayu tingi dan mahoni, warna kuning dari kayu nangka dan buah joho, merah jambu dari putri malu, cokelat dari pelepah pisang, dan biru dari tanaman hindigo vera," katanya.

Menurut dia, Giriloyo adalah dusun di wilayah Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, terletak sekitar 17 kilometer arah selatan Kota Yogyakarta.

"Sampai kini anggota paguyuban perajin batik Giriloyo tercatat 700 orang yang terbagi dalam 15 kelompok perajin," kata Nur Ahmadi.

Sumber : Antaranews

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...