Skip to main content

Museum Sandi Yogyakarta Pindah Ke Gedung Baru

Yogyakarta - Museum Sandi yang sebelumnya menempati gedung yang sama dengan Museum Perjuangan kini resmi menempati gedung yang pernah digunakan sebagai Kantor Badan Perpustakaan Arsip Daerah di kawasan Kotabaru Yogyakarta.

"Saat ini, ada 35 koleksi museum yang berhubungan dengan sejarah persandian di Indonesia. Jumlah koleksi tersebut bertambah bila dibanding koleksi saat masih menempati gedung lama," kata Kepala Museum Sandi Samproni Sangadi usai peresmian gedung baru di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, pihaknya akan terus berupaya menambah koleksi museum sehingga pengunjung akan semakin mengerti sejarah dan sistem sandi yang pernah digunakan Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.

Beberapa koleksi museum yang cukup penting di antaranya adalah mesin sandi dari berbagai seri yang pernah digunakan Indonesia selama masa penjajahan serta masa mempertahankan kemerdekaan.

Ia berharap, jumlah pengunjung Museum Sandi akan semakin bertambah setelah menempati gedung baru tersebut. Rata-rata jumlah pengunjung adalah 600 orang per bulan.

"Pengunjung bisa masuk secara gratis untuk melihat koleksi museum. Meskipun museum secara resmi buka pada Senin hingga Jumat, namun apabila ada pengunjung yang ingin berkunjung pada Sabtu atau Minggu, kami akan buka. Asalkan, pengunjung memberikan pemberitahuan sebelumnya," katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X yang meresmikan Museum Sandi mengatakan, meningkatkan pengetahuan tentang sandi dari museum tersebut.

"Sebagaimana diketahui, sandi sangat vital dalam sistem pertahanan dan keamanan sebuah negara. Oleh karena itu, sistem sandi harus terus menerus ditingkatkan keamanannya," katanya yang menyebut penyadapan informasi suatu negara ke negara lain adalah salah satu tantangan yang harus dihadapi dengan meningkatkan pengamanan sistem sandi.

Ia berharap, masyarakat dapat belajar banyak tentang persandian yang pernah digunakan di Indonesia dengan berkunjung ke museum tersebut.

Sedangkan Kepala Lembaga Sandi Negara Mayjen Djoko Setiadi mengatakan, gedung baru Museum Sandi berada di lokasi yang lebih strategis.

Lembaga Sandi Negara, lanjut dia, berkomitmen untuk membangun persandian nasional yang fokus pada pengamanan informasi pemerintah.

"Sistem sandi yang baik memberikan manfaat dalam penyelenggaraan negara sehingga sistem sandi harus terus ditingkatkan," katanya yang berharap museum tersebut bisa menjadi sarana pembelajaran tentang sandi di Indonesia.

Sumber Berita : AntaraNews
Sumber Gambar : Museum Sandi

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj