Skip to main content

Pesta Ganja, 11 Mahasiswa Ditangkap

YOGYAKARTA, Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menangkap 15 pengguna narkoba jenis ganja dan sabu. Sebanyak 11 di antaranya masih berstatus mahasiswa. Mahasiswa-mahasiswa itu ditangkap pihak berwajib saat melakukan pesta ganja di dua tempat berbeda.

Tujuh mahasiswa, yakni Fadli, Khairul, Azis, Fuad, Junaidin, Yudirangga, dan Gafron, serta Nur (wiraswasta) ditangkap di daerah Kasihan, Bantul. Sedangkan empat lainnya, yakni Yulius, Yogi, Totok, serta Nadya, ditangkap di daerah Sewon Bantul.

Direktur Resnarkoba Polda DIY Kombes Widjanarko mengatakan, penangkapan ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Setelah dilakukan penyelidikan dan memastikan bahwa benar ada pesta narkoba, polisi lalu melakukan penyergapan.

"Untuk pengguna narkoba jenis sabu yang berhasil diamankan yakni Hermanto (wiraswasta), ditangkap di Kalasan, Sleman. Sasongko (wiraswasta), dan Arya Adi (wiraswasta) ditangkap di Gondokusuman, Yogyakarta," ujar Widjanarko, Rabu (30/1/2013).

Dari tangan tersangka pengguna narkoba, polisi mengamankan barang bukti ganja seberat lebih kurang 200 gram. "Barang bukti sabu saat ini sudah dikirim ke laboratorium di Semarang guna pengecekan," kata Widjanarko.

Dia menambahkan, penangkapan terhadap ke-15 tersangka pengguna narkoba dilakukan selama satu minggu terakhir pada bulan Januari 2013. "Ini merupakan upaya dari kepolisian untuk menekan dan mengurangi peredaran narkoba di DIY," tegas Widjanarko.

Widjanarko menambahkan, selain melakukan penangkapan terhadap pengguna dan bandar, polisi juga berupaya melakukan pencegahan dini dengan menyelengarakan penyuluhan terkait bahaya narkotika. "Masih banyak pengguna dan pengedar yang belum tertangkap. Karena itu, kami akan terus melakukan razia di beberapa tempat, seperti kos-kosan, hotel, tempat hiburan malam, dan lokalisasi," ujar Widjanarko.

Sumber Berita & Gambar: Kompas Online

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...