Skip to main content

DIY Ajukan 1.074 Formasi PNS

YOGYAKARTA – Pemprov DIY tahun ini mengajukan 1.074 formasi pegawai negeri sipil (PNS) kepada pemerintah pusat.Jumlah tersebut diklaim sesuai kekurangan PNS yang saat ini terjadi setelah diberlakukannya moratorium penerimaan PNS yang berakhir 2012 lalu.

Dari catatan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY,setiap tahun Pemprov DIY harus kehilangan sekitar 400-an PNS karena pensiun. Dengan demikian, pascamoratorium yang berlangsung semenjak 2010 lalu,jumlah kekurangan pegawai tercatat mencapai 1.074 orang. ”1.074 ini jumlah kekurangan pegawai kita saat ini. Setiap tahun PNS kita yang pensiun mencapai 400 orang,” kata Kepala BKD DIY Agus Suprianto kemarin. Kendati kebutuhan pegawai yang diajukan cukup banyak, Agus tidak yakin seluruh formasi tersebut akan mendapatkan restu dari pemerintah pusat.

Dari pengajuan yang diberikan ke pemerintah pusat, setiap tahun tidak lebih dari 25% formasi yang akan mendapatkan izin untuk dilakukan rekrutmen. Jika memperhatikan proporsi keberadaan pegawai, saat ini formasi pegawai struktural masih mendominasi. Adapun kebutuhan pegawai fungsional dinilai masih membutuhkan tenaga lebih banyak. Hasil evaluasi BKD, formasi ideal PNS di Pemprov DIY adalah 4.000 orang tenaga struktural dan 3.000 tenaga fungsional. Saat ini dengan jumlah sekitar 7.300 PNS, sekitar 5.000 di antaranya berstatus sebagai tenaga struktural.

”Menurut kami, jumlah idealnya sekitar 8.000 PNS dengan porsi staf fungsional diperbanyak.Hambatannya adalah persetujuan dari pusat. Jumlah yang diajukan berapa yang disetujui berapa,” papar Agus. Menurut anggota Komisi A DPRD DIY Arif Noor Hartanto, penambahan PNS harus mendapatkan pertimbangan secara penuh. 

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj