Skip to main content

Yogyakarta Siapkan Dua Kereta Tambahan

YOGYAKARTA - PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta menyiapkan dua kereta tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur akhir tahun, yaitu Argo Lawu dan Argo Dwipangga relasi Solo-Jakarta.

"Kereta tambahan itu akan mulai dijalankan pada hari ini hingga 6 Januari 2013," kata Kepala Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta Sri Winarto, Kamis (20/12).

Ia mengatakan pada 20-31 Desember 2012, kereta yang dijalankan adalah Argo Lawu yang diberangkatkan dari Solo Balapan pada pukul 09.30 WIB dan Argo Dwipangga diberangkatkan pada pukul 21.30 WIB dari Solo mulai 1-6 Januari 2013.

Penggunaan kedua jenis kereta api tambahan itu untuk menyesuaikan dengan permintaan masyarakat pengguna moda transportasi darat itu.

Selain itu, tiket reguler, tiket untuk kereta api tambahan tersebut juga bisa diperoleh secara dalam jaringan saat tiket untuk kereta reguler sudah habis terjual.

Tiket kereta api reguler yang sudah habis terjual adalah untuk keberangkatan pada 25 Desember, 31 Desember, 1 dan 2 Januari 2013, untuk semua kelas kereta mulai ekonomi, ekonomi AC, bisnis, dan eksekutif.

"Dengan demikian, reservasi tiket kereta api tambahan yang sudah terbuka adalah untuk keberangkatan 25 Desember," katanya.

Mengenai tiket untuk keberangkatan di luar tanggal tersebut, kata Winarto, masih tersisa sedikit namun ketersediannya akan semakin menurun karena permintaan dari masyarakat juga terus mengalir.

Puncak kedatangan penumpang di Daop VI untuk libur panjang akhir tahun diperkirakan terjadi pada 26 Desember dan arus pulang terjadi pada 1 Januari 2013, dengan penumpang masing-masing mencapai 8.500 orang.

Selama libur Natal dan Tahun Baru 2013, PT Kereta Api Daop VI Yogyakarta juga telah membuka posko di sejumlah stasiun besar seperti posko kesehatan di Stasiun Tugu, Klaten, Solo Balapan.

"Posko ini disediakan untuk penumpang yang bisa memanfaatkannya dengan gratis," katanya.

Selain itu, juga telah disiapkan petugas keamanan di dalam kereta, yang terdiri atas petugas keamanan, Polisi Khusus Kereta Api, dan personel bantuan dari kepolisian.

"Nanti akan ada pengaturan sendiri mengenai petugas dari masing-masing personel keamanan itu disesuaikan kondisi di lapangan," katanya.

PT KA Daop VI Yogyakarta juga sudah menyiapkan alat material untuk siaga (AMUS) yang terdiri atas bantalan beton, kayu, besi, batu kricak, dan pasir.

"Peralatan itu akan digunakan sebagai bentuk kesiap-siagaan apabila sewaktu-waktu terjadi ambles atau banjir di jalur kereta. Ada empat titik yang rawan ambles dan banjir di Daop VI," katanya.

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj