Skip to main content

Jelang Natal, Penumpang Kereta Yogyakarta Turun

YOGYAKARTA - Penumpang di wilayah kerja PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta menjelang Natal 2012 hingga hari ini menurun 38% dibanding periode yang sama pada 2011.

Itu dikatakan Asisten Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VI Kuswardoyo di Yogyakarta, Senin (24/12).

Pada H-2 Natal 2011 tercatat sebanyak 9.644 penumpang. Tahun ini hanya 5.933 penumpang yang terdiri atas 1.373 penumpang kereta kelas eksekutif, 1.156 penumpang bisnis, dan 3.404 penumpang ekonomi.

Menurut dia, menurunnya jumlah penumpang itu diperkirakan karena tidak tersedianya kereta tambahan terkait dengan libur Natal tahun ini.

Tambahan dua kereta api yaitu Argo Lawu dan Argo Dwi Pangga untuk melayani penumpang saat libur akhir tahun nanti masih belum signifikan, karena tidak dioperasionalkan secara bersamaan.

"Kalau tahun lalu, dua kereta api tambahan dikeluarkan secara bersamaan mulai 21 Desember hingga 6 Januari. Sekarang secara bergantian," katanya.

Untuk penambahan kereta api menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2013, kereta Argo Lawu dioperasionalkan pada 20 Desember hingga 31 Desember dari Stasiun Solo Salapan.

Argo Dwi Pangga baru dioperasionalkan pada 1 Januari sampai 6 Januari 2013. Pengoperasian kereta tambahan secara bergantian tersebut disesuaikan dengan permintaan pasar.

Menurunnya penumpang juga kemungkinan karena adanya peraturan terkait dengan kapasitas tempat duduk penumpang yang berlaku mulai tahun ini.

"Tahun lalu masih ada toleransi apabila terjadi kelebihan penumpang, yakni untuk KA kelas bisnis 25 persen dan KA ekonomi 25 persen dengan tiket tanpa tempat duduk," kata Kuswardoyo.

Saat ini tiket kereta api reguler yang berangkat dari Daop VI Yogyakarta yang sudah habis terjual yakni KA kelas ekonomi untuk keberangkatan 22 Desember hingga 9 Januari 2013 dan eksekutif, bisnis, serta ekonomi AC untuk keberangkatan 1 dan 2 Januari 2013.

Puncak kedatangan penumpang di Daop VI saat libur panjang akhir tahun ini diperkirakan terjadi pada 26 Desember dan arus balik terjadi pada 1 Januari 2013 dengan penumpang bisa mencapai 8.500 orang.

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj