Skip to main content

Tunggakan Listrik DIY Capai Rp6 M

YOGYAKARTA– Jumlah tunggakan tagihan pembayaran listrik di DIY mencapai Rp6 milliar, per Oktober kemarin. Mayoritas wajib bayar dari kalangan rumah tangga.

PLN akan memaksimalkan pemasangan meteran prabayar, untuk menekan tunggakan pembayaran. Manager Area PLN Yogyakarta Subuh Isnandi mengatakan, secara rasio jumlah tunggakan masih cukup rendah. Sebab di DIY ada sekitar 852.000 pelanggan, dengan nilai tagihan mencapai Rp114 milliar.Namun yang menunggak hanya sekitar 6% saja.“Secara rasio ini masih rendah, dan kebanyakan dari rumah tangga”jelasnya.

PLN, ujarnya telah aktif melakukan upaya menekan tunggakan ini. Setiap ada pelanggan menunggak sebulan, akan diberikan surat peringatan. Jika bulan kedua, belum membayar, aliran akan dihentikan. Puncaknya ketika sudah tiga bulan,meteran akan dicabut.“Masyarakat sudah sadar membayar,makanya jarang yang dicabut,”tambahnya. Guna mengantisipasi tunggakan bertambah,PLN menerapkan kebijakan baru.Setiap pemasangan baru diarahkan menggunakan meteran prabayar.

Dengan cara ini pelanggan akan lebih tertib membeli listrik, agar aliran tidak padam secara otomatis.Model ini,ujarnya, sangatlah menguntungkan masyarakat, kare-na tidak ada biaya abonemen. Pelanggan tinggal mengatur penggunaan listriknya.Jika habis, juga banyak outlet yang menjual listrik layaknya jualan pulsa.“Kode angka (token) ini tinggal dimasukkan ke meteran seperti memasukkan pulsa,”tegasnya.

Tingkat eletrifikasi (jumlah penduduk yang teraliri listrik) di DIY cukup tinggi dan di atas elektrifikasi nasional. Untuk DIY, rasio elektrifikasi mencapai 71%,dengan rincian Kota Yogyakarta 77%, Bantul 80%,Gunungkidul 68%.Terendah di Kulonprogo 66% dan tertinggi Sleman 94%.

Humas PLN Area Yogyakarta, Dian Putri mengatakan, pihaknya jumlah pelanggan yang menggunakan meteran prabayar sudah mencapai 79.352 pelanggan. Jumlah ini sudah cukup tinggi dan memenuhi target yang ada.“Kita masih terus lakukan penambahan khususnya pelanggan baru,” terangnya. kuntadi

Sumber: DetikNews

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...