Skip to main content

Penjualan Miras di Bawah 5% Belum Miliki Regulasi

YOGYAKARTA – Penjualan minuman keras (miras) dengan kadar alkohol di bawah 5% yang dijual bebas di Kota Yogyakarta ternyata belum memiliki regulasi.

Anggota Komisi B DPRD Yogyakarta M Safi’i mengatakan, kebijakan pemkot yang mengizinkan miras golongan A atau minuman beralkohol dengan kadar di bawah 5% dijual bebas di toko waralaba patut dipertanyakan. Sebab, hingga saat ini aturan tersebut belum ada. “Jika tidak ada (landasan hokum), tentunya kegiatan itu melanggar ketentuan dan harus ada tindakan tegas,” kata Safi’i,kemarin.

Karena itu, lanjut dia, pemkot harus segera membuat regulasi yang mengatur penjual miras jenis tersebut, termasuk memperketat dan membatasi tempat-tempat tertentu yang boleh menjual miras golongan A.Dengan adanya aturan tersebut, bukan hanya untuk mengatur perdagangan namun juga sebagai bentuk pengawasan terhadap peredaran miras. “Bukan seperti saat ini hampir semua toko waralaba dengan bebas dapat memperjualbelikan miras golongan A itu,”tandasnya.

Menurut Safi’i, untuk mengatur masalah ini pemkot dapat membuat peraturan wali kota (perwal).Apalagi perwal itu juga sudah memiliki kekuatan hukum sebagai dasar untuk melakukan tindakan jika ada yang melakukan pelanggaran atau kegiatan yang bertentangan dengan perwal tersebut. “Selama ini untuk masalah miras masih menggunakan perda lama yaitu Perda No 7/1953 tentang Miras dan Perda No 7/2006 tentang Perubahan Ketentuan Pidana dalam Perda. Namun keduanya belum membahas secara rinci mengenai jenis kadar alkohol yang boleh dijual,termasuk dapat dijual di toko waralaba,”paparnya.

Maraknya peredaran miras golongan A yang dijual bebas di toko waralaba tersebut ternyata juga membuat warga resah. Terutama yang menyediakan meja dan kursi sebagai tempat untuk pembeli miras tersebut. Menurut Heri, 30, warga Gedongkuning,Kotagede, keberadaan toko waralaba yang menyedikan fasilitas tersebut sangat mengganggu karena kegiatan itu berlangsung tiap malam. Namun,warga tidak dapat berbuat banyak karena mereka takut menegur. ●priyo setyawan 

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...