Skip to main content

Hujan Deras- Dua Pesawat Delay, Dua Kembali ke Bandara

YOGYAKARTA – Hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta membuat Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta ditutup untuk penerbangan. Setidaknya, dua pesawat terpaksa ditunda keberangkatannya.

Begitu juga dua pesawat yang hendak tiba juga terpaksa kembali ke bandara asal. Penutupan bandara ini terjadi sejak pukul 16.30 WIB,menyusul cuaca burukdi Yogyakarta.Jarak pandang yang terbatas membuat otoritas bandara menutup akses penerbangan sesaat. Hingga pukul 17.00 WIB, bandara belum dibuka.Akibat penutupan ini,dua penerbangan terpaksa delay, yakni Batavia Air 234 jurusan Surabaya dan Garuda 213 jurusan Jakarta. Kedua pesawat terpaksa kembali ke apron untuk digrounded. Sementara dua penerbangan yang mestinya tiba di Yogyakarta, Sriwijaya Air 235 dari Surabaya dan Lion Air 550 dari Jakarta,terpaksa kembali ke bandara asal.

“Cuaca buruk tidak memungkinkan untuk terbang, terpaksa dua penerbangan delay, dan dua lainnya kembali ke bandara asal,” papar Asisten Manajer Data Dan Informasi PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Faizal Indra Kusuma. Bandara akan membuka kembali penerbangan jika kondisi cuaca bagus. Begitu cuaca bagus, penerbangan akan dilakukan kembali. Hingga berita ini diturunkan,Faizal belum bisa memperkirakan sampai kapan penerbangan dilakukan.

“Kita akan terapkan sesuai SOP, kalau sudah aman pasti akan kita buka,”tandasnya. Bandara dan maskapai telah memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada calon penumpang sehingga permasalahan ini bisa dipahami oleh calon penumpang. Maskapai telah memberikan kompensasi atas keterlambatan. Public Relation PT Garuda Indonesia Yogyakarta Takarina, mengaku belum mendapatkan laporan terkait masalah cuaca buruk. Saat kejadian itu dia berada di Jakarta.

Biasanya masalah seperti ini akan disesuaikan dengan standar.Termasuk penundaan pembatalan. “Biasanya sudah ada standar, dankitatidakbisaambilrisiko karena berbahaya,”ujarnya. kuntadi

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj