Skip to main content

Gudang Garuda Food Dirampok

SLEMAN – Kawanan perampok spesialis brankas kembali beraksi di Sleman. Dini hari kemarin, gudang PT Garuda Food II yang baru delapan bulan berdiri di Jalan Ring Road Barat, Trihanggo, Gamping, menjadi sasaran kawanan ini.

Kawanan tersebut membawa kabur brankas berisi uang senilai Rp120 juta. Perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 02.15 WIB,kemarin. Sebelumnya, Jumat (19/10), kawanan perampok menyikat brankas di Rumah Sakit (RS) Grasia,PakemdiJalanKaliurang Km 17.Saat itu pelaku membawa kabur uang Rp23 juta. Perampokan di Gudang Garuda Food itu tergolong cukup rapi.Kawanan tersebut juga diduga sudah lama merencanakan aksi kejahatan.

Selain sudah menyiapkan berbagai alat untuk membongkar brankas besi, kawanan itu juga mengetahui kelemahan pengamanan di gudang tersebut. Salah seorang satpam PT Garuda Food II,Muhammad Hasan mengatakan, dari hasil jejak yang terlihat,pelaku masuk dengan cara melompat pagar gudang bagian belakang setinggi 3 meter. Setelah itu,para pelaku masuk ke mes (tempat istirahat karyawan) yang berada di tengah gudang.

Di sana,kawanan itu menyekap sejumlah karyawan yang sedang terlelap.Tak berhenti di situ,kawanan ini juga melumpuhkan dua satpam yang sedang bertugas,yaitu Suryo dan Daryanto. “Gudang ini tidak ada kamera closed circuit television (CCTV), jadi para perampok leluasa menjalankan aksi setelah menyekap dua teman kami,”papar Muhammad Hasan kemarin.

Salah seorang karyawan,Eko Yulianto, 21,menuturkan, saat kejadianituadabeberapakaryawan yang sedang tidur di mes, yakni dua sopir dan dua satpam. Eko mengaku sempat dipukuli perampok sebelum disekap dengan cara tangan dan kaki diikat menggunakan tali dan mulut dibungkam dengan lakban. “Ketika datang ada banyak orang, ada yang menggunakan penutup wajah maupun pakai topi untuk menutupi wajah mereka. Kemudian para perampok menyekap semuanya (karyawan), saya sendiri yang mengalami pukulan dan masih diancam menggunakan senjata tajam,”ujar Eko.

Setelah menyekap, perampok yang berjumlah delapan orang itu kemudian masuk ke ruang administrasi.Setelah itu, pelaku membobol brankas besi menggunakan las dan gerinda yang sudah dipersiapkan. Dari hasil pemeriksaan sementara polisi, kawanan perampok ini sudah ahli.

“Kita lihat para perampok berjumlah delapan orang ini telah mempersiapkan aksi kejahatan sebelum bertindak. Mereka kemungkinan sudah tahu kalau di sana brankas besinya ditanam, karena saat melakukan aksi sudah membawa alat-alat untuk menjebol brankas dan mengambil isinya,” papar Kasatreskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin.

Disinggung ada kesamaan pelaku dengan kasus perampokan di Rumah Sakit Grasia,Pakem, Heru tidak sependapat. “Kemungkinan pelakunya berbeda dengan kejahatan sebelumnya( RSGrasia),”ucapHeru. ridho hidayat 

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj