Skip to main content

Apel Seribu Becak di DIY Pecahkan Rekor Dunia

YOGYAKARTA  - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 Lalu Lintas tahun 2012, Dit Lantas Polda DIY memecahkan rekor dunia dengan mengadakan apel seribu becak di Alun-alun utara Yogya, Selasa (13/11).

Kegiatan apel becak se-Provinsi DIY dimaksudkan sebagai upaya pembinaan sarana transportasi non kendaraan bermotor (nonranmor) guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, terutama becak sebagai aset pariwisata.

Kapolda DIY Brigadir Jenderal Polisi Sabar Raharjo mengatakan, belum pernah ada laporan tentang kecelakaan yang disebabkan oleh becak, karena itu becak harus menjadi pelopor dalam ketertiban berlalu lintas di Yogyakarta.

"Berdasar catatan itulah kami mengajak para pengemudi becak untuk ikut membuat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dan menjadi pelopor keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas," paparnya

Di kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap agar setelah apel becak ini para pengemudi becak tidak melanggar peraturan lalu lintas dan mengutamakan keselamatan penumpang.

"Becak adalah alat transportasi khas Yogyakarta, karena itu kesopanan dalam berlalu lintas tetap harus selalu diutamakan sebagai citra orang Yogya," ungkap Sri Sultan HB X.

Direktur Muri Jaya Suprana dalam sambutannya mengaku terharu dengan kelestarian becak yang ada di Yogyakarta. "Ketika di banyak daerah becak dihapus, namun di Yogyakarta keberadaannya tetap dilestarikan, bahkan menjadi pelopor ketertiban berlalu lintas, ini sungguh luar biasa," ungkapnya.

Ia menambahkan, acara ini bukan lagi memecahkan rekor Muri, namun memecahkan rekor dunia. Piagam rekor dunia apel seribu becak sendiri diserahkan dari Jaya Suprana ke Gubernur DIY Sri Sultan HB X dan dilanjutkan ke Dir Lantas Polda DIY, Komisaris Besar Bambang Pristiwanto.

Sumber Berita & Gambar : Kompas Online

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...