Skip to main content

Yogyakarta gelar lomba PKL antar kecamatan

Yogyakarta  - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta menggelar lomba pedagang kaki lima (PKL) antar kecamatan sebagai salah satu upaya membantu penataan pedagang kaki lima di wilayah.

"Ada empat faktor yang akan dinilai, yaitu perizinan, lokasi berjualan, peralatan dagangan dan kebersihan lokasi berjualan," kata Anggota Tim Penilai Lomba PKL Agus Priyono di Yogyakarta, Senin.

Lomba PKL antar kecamatan tersebut telah digelar sejak 2007 dan pada tahun lalu Kecamatan Pakualaman tampil sebagai juara.

Agus mengatakan, Kecamatan Pakualaman mampu melakukan penataan PKL dengan baik sesuai aturan yang berlaku yaitu Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2002 dan Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 45 Tahun 2007 tentang penataan PKL.

"Dalam melakukan penilaian, kami juga akan melihat apakah PKL tersebut sudah tergabung dalam sebuah paguyuban. Di setiap ruas jalan yang diperbolehkan menjadi lokasi PKL, wajib memiliki sebuah paguyuban," katanya.

Keberadaan paguyuban tersebut, lanjut dia, memiliki peran yang cukup penting untuk membantu penataan PKL di wilayah, setidaknya mengingatkan pedagang baru agar mengurus izin berjualan ke kecamatan.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta Sri Harnani mengatakan, upaya penataan PKL nakal dilakukan dengan mengutamakan pendekatan yang humanis.

"Jika di lapangan ditemukan adanya masalah, maka masalah tersebut akan langsung ditangani oleh paguyuban dan kecamatan. Jika tidak bisa diselesaikan, maka baru diselesaikan oleh Dinas Ketertiban," katanya.

Berdasarkan data dari kecamatan, jumlah PKL di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 5.000 pedagang dan ditambah sekitar 2.000 pedagang yang khusus berada di kawasan Malioboro. Sebagian besar merupakan PKL kuliner.

PKL terbanyak berada di Kecamatan Umbulharjo dan Gondokusuman karena keduanya memiliki wilayah yang cukup luas dibanding 12 kecamatan lain di Kota Yogyakarta.

"Hari ini penilaian dilakukan di Kecamatan Danurejan, Gondomanan, dan Jetis," katanya.

Sumber : Antara News

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...