Skip to main content

Rampok Berpistol Satroni BLK-Lumpuhkan Penjaga Malam, Gasak Uang Tunai Rp25 Juta

KULONPROGO – Aksi perampokan bersenjata api (senpi) terus terjadi di wilayah Jateng dan DIY. Kemarin pukul 03.15 WIB, uang tunai Rp25 juta milik Balai Latihan Kerja (BLK) Kulonprogo digasak kawanan perampok.

Selain uang tunai,kawanan perampok BLK yang bersenjata pistol juga membawa kabur sebuah laptop, dompet beserta handphone.Para pelaku leluasa membongkar brankas dan mengobrak abrik ruangan tempat brankas berada setelah berhasil melumpuhkan penjaga malam, Ahmad Hari Wibowo,30. Aksi ini merupakan rentetan kasus perampokan tiga toko emas yang berlangsung secara serentak pada Rabu (3/9) di Pasar Grabag, Kecamatan Grabak, Purworejo.

Wilayah Purworejo berada di sebelah Kulonprogo. Menurut Ahmad Hari Wibowo alias Nanang,kehadiran tamu tak diundang di kantor BLK itu diketahui sekitar pukul 03.15 WIB. Saat itu, dirinya yang tengah berjaga mendengar ada kegaduhan dari dalam kantor.Karena penasaran, Ahmad kemudian mendekati asal suara.Tiba-tiba warga Tambak,Triharjo,Wates ini didekati pria berperawakan tegap yang langsung menodongkan pistol kepadanya.

Rupanya pria itu tak sendiri. Bersamanya ada pria lain yang membawa sangkurdanmengancam akan membunuhnya. Dalamkondisitertekan, Nanangdiikat kabel,dipukuli dan ditindih dengan meja. Pelaku lain, mengobrak abrik isi kantor. “Saya diikat kabel dan lakban, kemudian diseret ke dalam ruang kepala kantor dan ditindih meja agar tidak ke manamana. Selain pria berpistol ada pria lain yang membawa sangkur,” ujarnya di Mapolres Kulonprogo.

Berhasil melumpuhkan penjaga malam, kedua pelaku itu mencari tempat penyimpanan barang berharga. Melihat ada kesempatan, Nanang mencoba melarikan diri.Tapi sayang, pelaku memergokinya sebelum sempat keluar pintu. Bogem mentah pun tak bisa dihindarinya. “Ketahuan mereka meninju saya,dan mengikat lagi sebelum di bawa ke ruang kepala.Di sana mereka langsung membongkar brankas dan mengambil uang di dalamnya,” terangnya.

Seusai menjalankan aksinya, para pelaku langsung kabur menggunakan mobil Honda Jazz warna silver.“Mereka kabur ke arah timur,”jelasnya. Tak lama berselang,korban menghubungi pegawai BLK, Sugeng Triyadi,51,yang tinggal di perumahan di belakang kantor. Sugeng langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisan.“Saya langsung telpon petugas kepolisian. Mereka datang sepuluh menit kemudian,” kata Sugeng.

Kepala Kantor UPDT BLK, Sri Sulanjari mengatakan, uang yang dibawa kabur adalah dana untuk pelatihan penerimaan negara bukan pajak. Uang itu baru diambil sehari sebelumnya.“Baru kemarin diambil dari bank, rencananya akan didistribusikan Jumat ini,”ungkapnya. Kapolsek Wates Kompol Kodrat menduga komplotan pelaku sudah hafal dengan situasi dan kondisi kantor.

“Kemungkinan lebih dari dua orang,” ucapnya. Hingga kemarin, petugas identifikasi masih mencari barang bukti yang ada di lokasi kejadian. “Kita masih mendalami dan melakukan penyelidikan terhadap identitas pelaku,”pungkasnya. sodik

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj