Skip to main content

Kasus Kekerasan Perempuan di DIY Tinggi

YOGYAKARTA– Komisi Nasional (Komnas) Perempuan menilai jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di DIY cukuptinggi.Dari119.107kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia yang dirangkum Komnas Perempuan dari 18 lembaga, sebanyak 4.154 di antaranya terjadi di DIY.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menempati ranking teratas dalam kasus kekerasan terhadap perempuan. “KDRT ini termasuk juga kekerasan seksual,” ujar Wakil Ketua Komnas Perempuan Masruchah di Yogyakarta,kemarin. Kendati begitu, dia mengakui DIY memiliki kebijakan yang cukup baik dalam penanganan kasus kekerasan perempuan.

Komnas Perempuan DIY mencatat ada 19 kebijakan kondusif yang tersebar di Kabupaten Kulonprogo, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Kebijakan kondusif yang mendapat apresiasi,yakni adanya komitmen dari pemerintah daerah untuk menangani kasus kekerasanterhadapperempuan. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) menjadi salah satu bentuk komitmen yang ditunjukkan.Keberadaan lembaga khusus itu secara pasti ada alokasi anggaran yang dikeluarkan pemprov untuk menangani kasus kekerasan perempuan.

“ Sikap tegas yang diambil DIY ini perlu ditiru,”pujinya. Komisioner Komnas Perempuan Tumbu Saraswati mengatakan, selainkekerasan,hak-hak konstitusional perempuan juga masih belum terpenuhi dengan baik di Indonesia.Dari riset yang dilakukan,kejadian paling mencolok terlihat di lembaga kepolisian. Dari catatannya, sudah banyak wanita yang mampu berkarya di kepolisian tapi masih sedikit polisi wanita yang bisa memiliki jabatan strategis. maha deva

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj