Skip to main content

Jalan Lagi, Prameks Gratis 3 Hari

Yogyakarta -  PT KAI Daop 6 Yogyakarta akhirnya memutuskan mengoperasikan kembali Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Prambanan Ekspress (Prameks) kemarin.

Pascaanjloknya Prameks,PT KAI Daop 6 menyatakan akan menghentikan operasional kereta yang melayani rute Solo-Yogyakarta- Kutoarjo itu hingga unitnya mencukupi. Untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat,selama tiga hari,mulai Kamis hingga Minggu, (28/10), Daop 6 menggaratiskan tiket KA Prameks dari Solo hingga Kutoarjo.

”Ini namanya program KA Mancarli alias aman lancar dan terkendali,” ujar Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto. Eko berharap masyarakat bisa memanfaatkan program ini dengan sebaik-baiknya. ”Kami layani untuk jadwal perjalanan KA Prameks seperti biasanya,”sambungnya. Seperti diketahui, PT KAI Daop 6 pada Rabu (24/10) menghentikan operasional Prameks. Penghentian operasional tersebut dilakukan karena minimnya rangkaian kereta setelah anjloknya KRDE Prameks di Kalasan,Sleman Selasa (23/10).

Kondisi ini membuat sejumlah calon penumpang keleleran. Prameks telah menjadi andalan warga komuter Solo maupun Yogyakarta.KA Prameks hanya ada tiga unit sementara yang bisa digunakan saat ini hanya satu, yakni yang bergerbong ungu. Meskipun tidak perlu membayar tiket untuk naik Prameks, namun calon penumpang tetap diwajibkan memiliki tiket gratis yang bisa diperoleh di stasiun-stasiun pemberangkatan. Dalam sehari,rata-rata jumlah penumpang kereta komuter tersebut mencapai 2.000 hingga 2.500 orang, dan naik menjadi 5.000 hingga 6.000 penumpang pada akhir pekan atau libur panjang. hakim/ant/okezone

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj