Skip to main content

1.900 Siswa SMA DIY Terima Beasiswa

YOGYAKARTA - Melalui dana dari APBN Perubahan 2012,Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY meluncurkan beasiswa bagi 1.900 siswa SMA tidak mampu di akhir tahun ini.

“Anggaran ini cair memang atas surat usulan kami sebelumnya untuk diadakan penambahan kuota beasiswa karena memang masih banyak siswa tingkat SMA di DIY yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ini merupakan upaya kami agar jangan sampai ada siswa yang putus sekolah hanya karena alasan biaya,” ujar Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji kemarin.

Ditemui di ruang kerjanya, Aji menuturkan bahwa beasiswa bagi 1.900 siswa SMA tersebut hanya akan disalurkan kepada tiga kabupaten di DIY yakni 600 siswa untuk Kabupaten Kulonprogo, 600 siswa untuk Kabupaten Gunungkidul dan 700 siswa di Kabupaten Sleman. Nantinya, setiap siswa akan menerima beasiswa sebesar Rp65.000 perorang perbulan, selama satu tahun ke depan.

Dihubungi terpisah,Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wonosari, Gunungkidul Tamsir mengatakan, pihaknya sangat berharap adanya bantuan berupa beasiswa bagi siswa-siswanya karena sekitar 70% siswa di sekolah RSBI tersebut merupakan siswa tidak mampu yang memiliki prestasi baik.

Selama ini, beasiswa yang berasal dari pemerintah memang dinilai masih kurang. Dan untuk mensiasatinya, pihak sekolah memberlakukan subsidi silang. ratih keswara

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj