Skip to main content

Kota Yogyakarta tegaskan titik nol steril PKL

Yogyakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menegaskan Titik Nol Kilometer adalah kawasan yang harus steril dari keberadaan pedagang kaki lima (PKL) sesuai Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2002 tentang pedagang kaki lima.

"Tidak ada perubahan aturan di kawasan tersebut. Titik Nol Kilometer harus bebas dari pedagang kaki lima (PKL)," kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, di Yogyakarta, Minggu.

Haryadi tidak memungkiri jika kini masih ada saja PKL yang memanfaatkan kawasan tersebut untuk berjualan. "Pada Sabtu malam, kawasan tersebut memang cukup ramai dan banyak PKL yang berjualan di sana," katanya.

Pemkot, lanjut dia, akan terus melakukan upaya penertiban terhadap PKL, dan bila masih diperlukan akan menerjunkan petugas untuk melakukan patroli khusus di kawasan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta Suryanto mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penertiban secara rutin terhadap PKL yang nekat berjualan di kawasan Titik Nol Kilometer.

"Baru-baru ini, kami menertibkan enam PKL yang berjualan di Titik Nol Kilometer. Mereka kemudian kami amankan dan diajukan ke pengadilan untuk menjalani sidang tindak pidana ringan," katanya.

Suryanto mengatakan, petugas dari Dinas Ketertiban Kota Yogyakarta melakukan tugas menjaga kawasan tersebut selama delapan jam per hari yaitu pukul 13.00 WIB hingga 21.00 WIB. Jika memang PKL masih terus saja nekat berjualan di lokasi itu, maka kami berencana mendirikan pos khusus untuk menjaga kawasan itu 24 jam penuh per hari.

Ia berharap, PKL dapat menepati janji dan komitmen yang pernah mereka ucapkan yaitu tidak lagi berjualan di lokasi tersebut.

Sebelumnya, Ketua DPD Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kota Yogyakarta Rudiarto menyayangkan sikap PKL yang nekat berjualan kembali di lokasi tersebut karena sebelumnya sudah berjanji tidak lagi berdagang di Titik Nol Kilometer.

"Mereka adalah pedagang kaki lima (PKL) yang tidak terorganisir. Kembalinya PKL berjualan di Titik Nol Kilometer bisa jadi disebabkan mereka tidak tahu aturan yang berlaku," kata Rudiarto.

Sejumlah PKL yang kembali berdagang di kawasan Titik Nol Kilometer tersebut berjualan makanan seperti sate, barang souvenir mulai dari sandal, gantungan kunci, kacamata hingga pohon-pohon hias berukuran mini.

Ia mengatakan pemerintah daerah telah melakukan sejumlah upaya yang patut diapresiasi untuk menjaga kawasan tersebut agar tetap steril dari PKL, termasuk dengan penertiban.

"Mungkin penertiban harus dilakukan secara lebih rutin. Selain penertiban, juga perlu diambil langkah lain sehingga kawasan tersebut benar-benar steril dari PKL," katanya.

Sumber : AntaraNews

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...