Skip to main content

HUT Ke-64, Polwan Jual Jamu Gendong

YOGYAKARTA– Menjadi penjual jamu gendong baru pertama kali dirasakan oleh Bripda Prima yang kesehariannya bertugas di Ditlantas Polda DIY. Kemarin Polwan berparas ayu ini berjualan jamu di Pasar Beringharjo. Apa yang dilakukan Prima ini adalah rangkaian kegiatan memperingati HUT Polwan ke-64 yang jatuh pada Sabtu (1/9) kemarin. Tak hanya bertugas menjual jamu gendong di Pasar Beringharjo, Prima juga memberikan nasihat kepada para pembelinya.Kepada para pembeli jamunya, Prima secara santun menasihati agar mereka tidak main, madon, maling, madat, mabok (judi, prostitusi, mencuri, candu obatobatan, mabuk minuman keras).

“Jamu yang berarti jaga dirimu, jaga dirimu agar sehat, baik fisik maupun psikis akan cenderung berbuat hal-hal yang positif dan bermanfaat. Tidak melakukan perbuatan yang tercela atau melanggar hukum,kriminalitas,dan menjaga diri dari bahaya narkoba,” katanya. Humas Polda DIY AKBP Anny Pudjiastuti menerangkan, untuk mengapresiasi penjual jamu, kemarin 10 Polwan di DIY berperan menjual jamu gendong sambil memberikan edukasi kepada masyarakat. Acara tersebut merupakan bagian dari serentetan acara yang diadakan oleh Polda DIY.

Antara lain anjangsana ke panti asuhan, purnawirawan Polwan, dan ke Polwan yang sedang sakit. Selain acara tersebut, juga digelar pekan disiplin, pengaturan lalu lintas oleh seluruh Polwan di DIY selama sepekan, dan berbagai perlombaan seperti lomba bahasa Inggris,dan MC (pembawa acara). Acara mengapresiasi penjual jamu gendong itu ditujukan untuk melestarikan warisan nenek moyang,apresiasi kepada penjual jamu, dan yang lebih terpenting adalah masyarakat yang mengonsumsi jamu setiap hari maka akan menjadi sehat.

“Di kota Yogyakarta tersebar di lima tempat, yaitu di sekitar Hotel Mutiara (Malioboro), Pasar Beringharjo, Stasiun Lempuyangan, kebun binatang Gembiraloka, dan Terminal Giwangan,” papar Anny Pudjiastuti.
● ridho hidayat

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...