Skip to main content

Sleman Terus Dibanjiri Gepeng

SLEMAN – Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Dinsos) Pemkab Sleman akan menggandeng Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menghalau gelandangan dan pengemis (gepeng) yang marak berkeliaran di sepanjang jalan lingkar utara dan Jalan Solo.

Petugas Satpol PP tersebut nanti akan ditempatkan di beberapa persimpangan jalan. Kepala Disnakersos Sleman Julisetiono Dwi Wasito menyatakan, jumlah gepeng di wilayah Sleman terus bertambah, terutama di beberapa persimpangan jalan seperti daerah Jombor,Janti dan sekitar Jalan Solo. Meski beberapa kali dilakukan penertiban, dirasakan tidak membuat gepeng jera. “Bahkan sudah pernah memulangkan mereka ke daerah asalnya, tapi ternyata mereka juga balik lagi,”katanya.

Juli mengakui untuk menekan keberadaan gepeng yang kerap mangkal di persimpangan jalan bukan perkara gampang. Sejauh ini upaya yang dilakukan untuk menekan keberadaan gepeng baru sebatas penertiban. “Jadi di setiap persimpangan nanti ada petugas yang jaga, secara tidak langung tanpa kita tertibkan gepeng itu nantinya juga akan sungkan,” paparnya. Kepala Seksi Operasional Trantib Satpol PP Sleman, Setiharno mengatakan, rencana penempatan petugas Satpol PP sudah pernah dikomunikasikan pada awal tahun ini. Namun, hingga saat ini belum ada pembicaraan lanjut terkait waktu pe-laksanaannya.

Setiharno mengaku pihaknya terus melakukan pemantauan titik-titik yang biasa dijadikan lokasi mangkal gepeng di antaranya di persimpangan Demak Ijo, Kronggahan, Jombor, Kentungan, dan Janti. Bila rencana penempatan petugas di tiap persimpangan sudah dilakukan, setidaknya untuk satu titik diperlukan lebih dari dua petugas. Namun, langkah ini terbentur terbatasnya jumlah personel Satpol PP. muji barnugroho

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...