Skip to main content

Lebaran, Tarif Sewa Mobil Melonjak

YOGYAKARTA – Mendekati Lebaran, rental mobil menjadi tujuan calon pemudik untuk mendapatkan mobil sewaan sebagai alat transportasi mudik ke kampung halaman.

Banyaknya minat masyarakat yang memilih menggunakan jasa rental mobil,dimanfaatkan bagi para pengusaha rental untuk menaikkan tarif sewa. Masyarakat yang menggunakan jasa rental mobil kebanyakan dari kalangan menengah. Rental mobil menjadi solusi bagi mereka untuk dapat kembali ke kampung halaman dan bersilaturahmi ke tempat kerabat secara leluasa.

“Kalau kita gunakan angkutan kereta atau bus, kadang juga masih kesulitan dapat tiket, jadi tiap balik kampung biasa sewa mobil,” kata Adit, seorang pengguna jasa rental. Nurhasan, salah satu pemilik rental mobil ‘Assalam’ di Kecamatan Godean,Sleman mengatakan, menghadapi Lebaran ini dia telah menyiapkan 30 unit mobil sewaan. Mobil yang banyak diminati penyewa adalah jenis Avanza atau Xenia.

Tarif sewa mobil dibandingkan hari biasa mengalami kenaikan. “Harga naik dari sebelumnya Rp250.000 menjadi Rp400.000 untuk setiap 24 jam,” ungkapnya. Kenaikan harga sewa mobil juga diakui Agus, karyawan rental mobil ‘Protect’ di daerah Umbulharjo,Yogyakarta. Pihaknya telah menyiapkan 50 unit mobil untuk disewakan dengan kenaikan tarif sewa dari Rp250.000 menjadi Rp300.000 untuk setiap 12 jam.

Mengenai persewaan di tempatnya, kebanyakan melayani agen pariwisata dan perhotelan. Sistem persewaannya dilakukan dengan cara sistem booking (pemesanan) sejak H-7 Lebaran. Kendati demikian, bagi penyewa dadakan terutama yang memesan pada hari H, pihaknya memberlakukan sistem ‘tidak lepas kunci’ atau menggunakan jasa sopir yang telah mengusai bahasa asing.

“ Driver-nya untuk lokal Rp100.000, sedangkan untuk yang berbahasa asingnya Rp150.000, ”ucapnya. Selain melengkapi mobil dengan perangkat Global Positioning System (GPS) untuk menjaga keamanan mobil yang disewakan, pemilik rental juga menyeleksi para penyewa dalam ketentuan syarat sewa mobil.

Nurhasan, pemilik rental Assalam menyatakan, para penyewa diwajibkan menyerahkan fotokopi kartu keluarga, KTP, surat tagihan listrik, beserta jaminan aset seperti kendaraan lengkap dengan STNK. “Bagi penyewa yang baru pertama kali meminjam, kami mengadakan survei terlebih dahulu ke tempat tinggalnya,” ucapnya. Begitu juga yang dilakukan oleh pengelola rental ‘Protect’. Hanya, kata Agus, tidak setiap mobil dipasangi GPS.

Dari pengalaman, untuk masalah mobil hilang atau melampaui batas sewa hanya persoalan waktu. Dia yakin mobil akan kembali namun yang menjadi kekhawatiran pengelola bilamana terjadi kerusakan mobil. “Bila nanti ada kerusakan pada kendaraan, lecet atau kecelakaan, itu merupakan tanggung jawab oleh pihak yang menyewa,” tandasnya. muji barnugroho/ ridho hidayat

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj