Skip to main content

769 Napi di Yogyakarta Terima Remisi Hari Kemerdekaan

YOGYAKARTA-Sebanyak 769 narapidana yang berada di LP dan Rutan se DIY, Kamis (16/8), mendapat remisi umum memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Saat ini total tahanan dan narapidana di Rutan dan LP di Provinsi DI Yogyakarta yang tercatat per 15 Agustus 2012 berjumlah 1.482 orang.

Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Yogyakarta, ada 13 narapidana dinyatakan bebas setelah memperoleh remisi umum.

Kepala Sub Seksi Registrasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Yogyakarta Tri Ari Astuti mengungkapkan, masih ada pula sebanyak 231 narapidana yang mendapat remisi. Mereka belum bebas karena masih harus menjalani sisa hukuman.

Remisi yang diberikan bervariasi, antara satu sampai enam bulan, sesuai dengan masa hukumannya. Syaratnya, narapidana tersebut berkelakuan baik dan telah menjalani masa hukuman selama setengah tahun.

Untuk tindak pidana khusus, termasuk korupsi sudah diusulkan, tetapi belum diterima surat keputusannya.

"Masih ada kemungkinan 22 narapidana tindak pidana khusus di LP Kelas II A memperoleh remisi," tambah Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham DIY Dwi S Haryanto.

Jika pidana umum, minimum sudah menjalani 6 bulan menjalani pidana sudah bisa memperoleh 1 bulan remisi. Untuk pidana khusus, di antaranya korupsi, minimal harus sudah menjalani 1/3 dari hukuman yang diterima. (AT/OL-10)

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj