Skip to main content

Tiket Prameks Bakal Naik Rp 5.000

YOGYAKARTA – Penumpang kereta api (KA) Prambanan Ekspres (Prameks) siap-siap harus merogoh kantong lebih dalam. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VI Yogyakarta bakal menaikkan harga tiket KA Prameks.

Rencana kenaikan harga tiket itu memang ada. Rencananya dalam waktu dekat, mungkin sebelum Lebaran sudah diberlakukan. Kenaikan memang diperlukan karena biaya operasional sudah semakin besar,”kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto kemarin.

Tiket KA komuter Prameks tujuan Yogyakarta–Soloakandinaikkan Rp5.000 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp10.000. Jadi, setiap penumpang harus membayar Rp15.000 untuk sekali jalan.“Kami akan meminta izin dulu ke Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia untuk membahas rencana kenaikan tarif ini,”ujarnya. Eko menambahkan, kenaikan harga tiket tersebut dilakukan untuk meningkatkan sarana kereta api maupun menambah petugas agar penumpang lebih nyaman.

Salah satu pelayanan yang ditingkatkan adalah ketepatan waktu perjalanan. Saat ini tiga set rangkaian kereta rel diesel elektrik yang biasanya dijalankan untuk memberikan pelayanan Prameks sedang diperbaiki di Balai Yasa, Yogyakarta, Yogyakarta. “Ada beberapa kerusakan yang dialami Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) Prameks. Di antaranya korsleting listrik sehingga kereta tersebut harus menjalani perawatan,” ungkap Eko.

Dengan perbaikan tiga set KRDE Prameks tersebut, ada empat jadwal perjalanan kereta api yang terpaksa dibatalkan sejak Jumat (20/7).Perbaikan KRDE Prameks tersebut dijadwalkan dapat diselesaikan sebelum masa angkutan Lebaran 2012 dimulai. Keempat jadwal perjalanan Prameks yang terpaksa dibatalkan tersebut adalah KA 202 dari Yogyakarta pukul 05.15 WIB, KA 203 dari Solo pukul 06.30 WIB, KA 218 dari Yogyakarta pukul 17.30 WIB,dan KA 219 dari Solo pukul 19.35 WIB.

Eko menambahkan, saat libur panjang atau libur akhir pekan, jumlah penumpang yang memanfaatkan kereta Prameks bisa mencapai 12.000 orang per hari.Sementara hari biasa ada 8.000–9.000 orang per hari. “Dengan perbaikan ini, diharapkan seluruh kereta Prameks nantinya dapat dijalankan secara optimal untuk mendukung layanan angkutan Lebaran,”tandasnya.

Menurut Komisaris PT KAI Yahya Ombara, kenaikan tarif KA Prameks memang sewajarnya dilakukan. Apalagi, tarif kereta rel listrik (KRL) di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) juga sudah mengalami kenaikan. Dia juga mengusulkan agar kenaikan tarif tersebut tidak diberlakukan sama untuk semua tujuan. “Misalnya, untuk tarif Yogyakarta–Solo memang Rp15.000.Tetapi jika ada penumpang yang turun di Klaten, harga tiket tidak mengalami kenaikan,”ungkapnya.

Ketua Lembaga Konsumen Yogyakarta (LKY) Widjiantoro mengusulkan agar PT KAI melakukan pendekatan kepada pemerintah untuk menggerakkan subsidi.Jika alasan kenaikan tarif itu untuk menutup biaya operasional dan kerugian maka harus ada transparansi anggaran.“Kita bisa lihat kalau sedang menggunakan jasa kereta api, masih banyak sarana prasarana maupun kenyamanannya masih kurang. Untuk menutup kerugian, seharusnya itu tidak dibebankan kepada rakyat,”tandasnya.

Kenaikan tarif tersebut dikeluhkan oleh salah satu pelanggan KA Prameks.Dibyo,38, warga Klaten. Rencana kenaikan tarif KA Prameks dinilai memberatkan.Pria yang bekerja di Kota Yogyakarta ini seharihari lebih memilih menggunakan jasa kereta api KA Prameks dibanding naik bus.

Alasannya, menggunakan jasa kereta komuter waktunya bisa ditentukan.“ Kalau tarif Prameks naik, jelas pengeluaran bertambah. Untuk transportasi pulang-balik Rp30.000, itu belum makanminumnya,” keluhnya. ridho hidayat/ant

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj