Skip to main content

25 Sekolah di DIY Diduga Lakukan Pungutan Liar

YOGYAKARTA - Sekitar 25 sekolah di Provinsi DI Yogyakarta diduga melakukan pungutan liar. Menurut Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DI Yogyakarta dan Jateng, ada beragam cara dilakukan untuk melakukan pungutan liar, mulai dari uang untuk membeli amlop, uang pendaftaran, uang kursi, hingga uang gedung.

Plt Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan DIY-Jateng Budhi Masthuri mengungkapkan, jumlah pungutan tersebut bervariasi, dari Rp1000 untuk amplop, Rp200 ribu-Rp300 ribu untuk pendaftaran, Rp750 ribu untuk uang kursi, hingga rata-rata Rp2 juta untuk uang gedung.

Ia mencontohkan, ada satu sekolah ada yang manarik uang bangku sebesar Rp750 ribu. Siswa yang bersangkutan diberi tenggat waktu 1 minggu. Apabila tidak sanggup, ia otomatis tidak diterima.

Temuan-temuan yang ada dihimpun dari berbagai cara, baik melalui laporan, tulisan media massa, hingga fakta yang diperoleh ORI sendiri. "Kami akan menindaklanjutinya dengan pemanggilan kepala sekolah-kepala sekolah yang bersangkutan," ungkapnya, Sabtu (14/7).

Pemanggilan tersebut ditujukan untuk mengklarifikasi kepada sekolah pungutan tersebut sesuai aturan atau tidak. Jika sesuai aturan, tetapi dinilai memberatkan, hal tersebut akan dibicarakan dengan pihak sekolah agar orang tua siswa tidak keberatan.

Namun, apabila ternyata tidak sesuai aturan, pihak sekolah dan dinas pendidikan akan diajak diskusi untuk menyelesaika permasalahan tersebut. Sambil menunggu keputusan, siswa yang bersangkutan akan diberikan dispensasi. Pemanggilan akan dilakukan secara bertahap mulai Rabu (18/7). (AT/X-14)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...