Skip to main content

Jalan Kapas Dijadikan Satu Arah


YOGYAKARTA– Jalur satu arah dari selatan ke utara akan diterapkan di Jalan Kapas Kota Yogyakarta. Selama sepekan, Senin-Minggu (11–17/6) dari pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, kebijakan ini akan diujicobakan.

Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Windarto Koeswando menjelaskan, selain menata arus lalu lintas,kebijakan ini juga untuk menertibkan dan mengatur kendaraan bermotor di kawasan tersebut.Selama ini Jalan Kapas sering dimanfaatkan untuk parkir yang membuat kapasitas jalan,terutama di dekat perkantoran dan institusi pendidikan menjadi berkurang.

“Akibatnya, Jalan Kapas menjadi padat dan semrawut. Bahkan di jam-jam tertentu arus lalu lintas sering macet. Dengan penerapan satu arah ini,gangguan kepadatan dapat berkurang dan lalu lintas lebih teratur,”katanya kemarin. Pemberlakuan kebijakan ini juga untuk menekan terjadinya gesekan antarpelajar di kawasan tersebut.Sebab,di sirip Jalan Kapas seperti Jalan Cendana I dan II banyak pelajar yang sering nongkrong, sehingga rentan terjadinya tawuran.

Dengan dibuat searah,selain memudahkan pengamanan lingkungan, juga gampang menjaring pelajar yang tawuran. Penerapan jalan satu arah ini juga akan ikuti dengan perubahan arus lalu lintas di sirip-siripnya, seperti larangan belok kanan atau kiri.Misalnya,jika selama ini dari Jalan Kenari boleh belok ke Jalan Kapas maka mulai Senin (11/6) besok dilarang.

“Rambu lalu lintas juga akan dipasang di sirip-sirip jalan, seperti Jalan Kapas I,Kapas II, Cendana I, Cendana II dan Jalan Sukonandi.Pemasangan rambu akan kami lakukan Sabtu (9/6) dan Minggu (10/5) besok,” paparnya. Denganujicobaselamasepekan, masyarakat diharapkan bisa memahami manajemen lalulintas baru tersebut.

Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Azhar Setiawibawa mengatakan, selain dengan memberlakukan kebijakan skema pengaturan arus lalu lintas,usaha lain yang diterapkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas juga dengan menerapkan kebijakan lain, salah satunya dengan menyediakan layanan angkutan umum “Untuk angkutan umum ini,yaitu dengan menyediakan moda Trans Jogja,”ucapnya. priyo setyawan         

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj