Skip to main content

Undang 120 Buyer Asia

YOGYAKARTA– Asosiasi Tour dan Travel Indonesia (ASITA) Yogyakarta bersama dengan Dinas pariwisata DIY akan menggelar promosi wisata.

Setidaknya ada 120 buyer potensial dari Asean dan Asia pasifik yang akan diundang dalam Jogja Travel Mart (JTM) 2012. Ketua ASITA DIY Edwin Ismedi Himna mengatakan, JTM merupakan ajang promosi pariwisata antar agen wisata di DIY. Salah satunya untuk mengenalkan potensi pariwisata yang ada di DIY kepada wisatawan domestik dan mancanegara.

“Event kali ini kita hanya undang buyer potensial,”tegasnya. Di antaranya berasal dari Malaysia,Singapura,Thailand, Korea, Jepang, China, India, dan beberapa Negara Eropa. Sedangkan buyer dari dalam negeri berasal dari sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bali, Makassar, Riau dan lainnya,”katanya. Pada kegiatan rutin tahunan ini, panitia juga akan mengundang para sellermulai perhotelanhinggapengelolaobjekwisata.

Setidaknya sudahada90 seller yang telah mendaftar.Event ini akan dilaksanakan selama 31 Mei hingga 2 Juni mendatang. Pada rangkaian ini peserta akan diajak mengenal objek wisata di DIY. Selain itu, juga akan ada field trip ke Borobudur, Keraton Yogyakarta, Malioboro hingga desa-desa wisata lainnya. “Mereka yang diundang kebanyakan pemain baru yang belum kenal wisata Yogyakarta,” tuturnya. Sementara itu,Kepala Dinas Pariwisata DIY M Tazbir berharap event ini dikelola lebih maksimal.

Selain mengenalkan objek wisata yang ada, juga diarahkan kepada objek wisata alternatif lain yang sedang dikembangkan masyarakat. “Minat wisata khusus atau wisata alam pantas ditawarkan,” ujarnya. Menurutnya, belakangan ini ada peningkatan wisatawan dari Thailand.Setelah dikenalkan dengan candi, mereka tertarik dan melakukan wisata ziarah Candi di Borobudur hingga Kalasan. kuntadi

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj