Skip to main content

Pratikno Dilantik Jadi Rektor UGM, Mahasiswa Gelar Aksi Damai

Yogyakarta Prof Dr Pratikno, M.Soc, Dekan Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), dilantik menjadi rektor UGM periode 2012-2017, Senin (28/5/2012). Pratikno menggantikan Prof Ir Sudjarwadi, PhD, yang telah habis masa jabatannya.

Acara pelantikan dan serah terima jabatan dilakukan langsung di Balai Senat, Kantor Pusat UGM pada pukul 10.00 WIB. Pratikno dilantik oleh Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Prof Dr Sofian Effendi, MPA.

Sebelum dilantik, sekretaris MWA Dr Supama membacakan berita acara serah terima jabatan. Anggota MWA yang hadir diantaranya Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, mantan Walikota Yogyakarta Herry Zudianto. Sejumlah guru besar juga hadir.

Sedangkan tamu undangan yang terlihat hadir, yakni Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Bupati Sleman Sri Purnomo, mantan Wakil Walikota Surabaya Arief Affandi, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso, dan Bambang W. Suharto. Pratikno saat pelantikan didampingi istrinya, Siti Faridah.

Bersamaan dengan acara tersebut, puluhan mahasiswa dari berbagai fakultas di UGM menggelar aksi damai di depan Balairung UGM. Selama aksi tersebut hanya dijaga beberapa orang aparat Satuan Keamanan Kampus (SKK) UGM.

Dalam aksi itu, massa menggelar orasi secara bergantian. Isi dari tuntutan mahasisa mengharapkan adanya perubahan selama kepemimpinan rektor UGM baru dan mengucapkan atas dilantiknya Pratikno.

Ketua MWA, Prof Dr Sofian Effendi dalam sambutannya mengatakan tugas dan jabatan yang diemban dalam kepercayaan yang harus diemban dan dijalankan dengan baik. "Jabatan ini sebagai tantangan ke depan untuk rektor baru UGM, rakyat Yogyakarta dan Indonesia," ungkap Sofian.

Usai pelantikan, Pratikno sebagai rektor baru bersama rektor lama Sudjarwadi menerima ucapan selamat dari para tamu undangan yang hadir.

Dalam pemilihan rektor bulan lalu, Pratikno berhasil unggul dari dua calon lainnya. Dari 32 suara, pria kelahiran Bojonegoro tahun 1962 itu unggul 26 suara. Sedangkan Prof Dr Marsudi, LLM memperoleh 5 suara dan Prof Dr Ir Danang Parikesit, MSc mendapat 1 suara.(bgs/try)

Sumber berita : detikNews
Sumber gambar : http://acadstaff.ugm.ac.id/foto_dosen/fisipol/d.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj