Skip to main content

Masyarakat DI Yogyakarta Peringati 6 Tahun Gempa DIY-Jateng

YOGYAKARTA - Ratusan orang dari berbagai unsur elemen masyarakat di DI Yogyakarta, seperti BNPB, Basarnas, PMI, dan Tagana, melaksanakan upacara di Alun-Alun Kidul, Kraton Ngayogyakarta, dalam rangka memeringati gempa yang melanda DIY dan Jateng pada 27 Mei 2006.

Dalam amanatnya, Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX, selaku Inspektur upacara, mengingatkan posisi kepulauan Indonesia termasuk DIY terletak di lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan pasifik.

"Dengan kondisi yang demikian rawan bencana geologi, seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, dan lain-lain," terangnya, Minggu (27/5).

Paku Alam mengatakan gempa bumi yang terjadi 6 tahun lalu, 27 Mei 2006, membawa dampak luar biasa bagi DIY karena menimbulkan kerugian dan ancaman, kehilangan harta dan jiwa manusia.

"Belajar dari pengalaman itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana yang mungkin terjadi," ungkapnya.

Rangkaian peringatan detik-detik gempa kali ini sebagai upaya meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat.

"Dengan modal budaya Jawa, sa eyeg sa eka praya, mudah-mudahan kita akan mampu bersama-sama melewati bencana yang mungkin terjadi," harapnya.

Dalam acara tersebut juga dilaksanakan festival tenda bangkit. Di sana didirikan tenda-tenda dengan berbagai ukuran, jenis, dan fungsi serta peralatan dan perlengkapan penanggulangan bencana, termasuk mobil-mobil ambulans.

Upacara tersebut berlangsung dari pukul 05.40. Sekitar pukul 05.47, sirine mobil ambulan yang ada di lokasi dinyalakan secara berbarengan. (AT/OL-10)

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...