Skip to main content

Dua Puskesmas Segera Ditutup-Setiap Pekan hanya 2-3 Orang yang Berobat

YOGYAKARTA– Pemerintah Kota Yogyakarta berencana menutup dua Puskesmas Pembantu di Bener, Tegalrejo dan Pakel, Umbulharjo. Langkah ini dilakukan karena minimnya jumlah pasien yang berobat ke tempat tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta Tuty Setyowati mengatakan, dalam waktu sepekan warga yang berobat ke dua Puskesmas Pembantu tersebut hanya 2 sampai 3 orang. “Dengan kondisi ini, maka kami menilai pelayanan kesehatan di Pustu itu kurang optimal,”katanya,kemarin. Di Kota Yogyakarta saat ini terdapat 29 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan.

Terdiri dari 15 Puskesmas Utama, tiga Puskesmas Ranap Inap, dan 11 Puskesmas Pembantu. Menurut Tuty,rencana penutupan dua Puskesmas Pembantu juga mengacu pada Undangundang (UU) No 29/2004 tentang Praktik Kedokteran dan Peraturan Pemerintah (PP) No 51/2009 tentang Kefarmasian. Dalam UU tersebut, selain harus memiliki surat izin praktik (SIP),juga batasan praktik yaitu maksimal di tiga tempat.

“Untuk praktik dokter ini, biasanya setiap dokter sudah memenuhi batas maksimal tempat praktik. Sehingga jika ditambah praktik di Puskesmas Pembantu, tentu akan menyalahi aturan,”tuturnya. Sedangkan dalam PP Kefarmasian dinyatakan bahwa dalam setiap lembaga pelayanan kesehatan harus memiliki penanggung jawab farmasi. Nah, dua Puskesmas Pembantu tersebut belum memilikinya.

Sebab pada umumnya, tenaga di Puskesmas Pembantu berasal dari Puskesmas Utama. Terkait penutupan Puskesmas Pembantu Bener,Tegalrejo dan Pakel,Umbulharjo,Dinkes sudah berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan masyarakat sekitar puskesmas pembantu tersebut.“Selain itu,saatinikamijugamasih melakukan berbagai persiapan untuk rencana tersebut, termasuk dari sigi legal formal atau hukumnya,”ujarnya.

Setelah Puskesmas Pembantu tersebut ditutup,masyarakat bisa mengakses layanan pengobatan di puskesmas lain yang masih terjangkau.Apalagi saat ini juga ada layanan home care dari puskesmas. “Bangunan Puskesmas Pembantu yang ditutup, nanti tetap dapat digunakan oleh warga, baik untuk pelayanan kesehatan maupun untuk kegiatan lain. Seperti sebagai tempat pengembangan kelurahan siaga atau untuk layanan posyandu lansia,”ucapnya.

Kepala Bagian Hukum Pemerintah Kota Yogyakarta Basuki Hari Saksono mengatakan, karena waktu pembentukannya menggunakan peraturan wali kota (perwal), maka penutupannya juga harus dilakukan dengan merevisi perwal tersebut.Apalagi jika itu benar terjadi, maka ini merupakan penutupan Puskesmas Pembantu yang pertama. “Oleh karena itu,penutupan Puskesmas Pembantu tersebut harus memiliki payung hukum yang jelas,”katanya. priyo setyawan

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...