Skip to main content

Dua Mahasiswa Dikeroyok, 1 Tewas

YOGYAKARTA– Dua mahasiswa menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda tak dikenal di Jembatan Gondolayu, Gondokusuman, Kota Yogyakarta dini hari kemarin.

Satu orang tewas dan seorang lainnya mengalami luka serius akibat ditusuk senjata tajam. Korban tewas bernama M Yoga Bramana, 23, mahasiswa tingkat akhir Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).Sedang Agranata, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengalami luka serius. Peristiwa itu berawal saat Yoga dan Agranata sedang duduk di Jembatan Gondolayu, Jalan Jenderal Sudirman,Gondokusuman. Tiba-tiba mereka didatangi empat pelaku yang berboncengan motor.

Tanpa sebab, empat pelaku langsung mengeroyok kedua korban dengan menggunakan senjata tajam. Yoga terkapar dengan luka tusuk di perut dan beberapa anggota tubuh lainnya. Sementara Arganata yang mencoba memberikan perlawanan tak berdaya setelah kena tusuk di lengan tangan kiri. Setelah mengeroyok kedua korban, para pelaku melarikan diri menggunakan motor. Arganata yang mengetahui Yoga terluka parah, kemudian mencari pertolongan kepada warga sekitar.

Yoga lalu dibawa ke Rumah Sakit Bethesda.Nyawa Yoga tak tertolong karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Salah satu rekan korban, Alex, mengatakan kedua temannya itu pamit pergi ke tempat biasa kongkow di Jembatan Gondolalu untuk mengusir penat.“Saya terkejut setelah mendengar kabar keduanya menjadi korban pengeroyokan,”ujarnya di Polsek Gondokusuman kemarin. Yoga dan Arganata sudah berteman lama dan sama-sama berasal dari Palembang.

Mereka kemudian memutuskan bersama untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta. Kapolsek Gondokusuman Kompol Hadi Sutomo mengungkapkan, sebelum dikeroyok, salah satu pelaku sempat menanyakan jam dan asal-muasal mereka. “Dari keterangan yang didapat sementara dari salah satu korban, tercium bau minuman keras dari pelaku,” ungkapnya.

Keluarga Yoga yang tinggal di Jalan RA Kartini kompleks PDAM Pasar III Muaraenim, Palembang, meminta jenazah Yoga segera dipulangkan dan akan dimakamkan di kampung asal. Kemarin jenazah korban langsung diterbangkan ke Palembang sekitar pukul 11.00 WIB menggunakan pesawat dari Bandara Adisutjipto. ridho hidayat

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...