Skip to main content

UGM Pasang 30 Alat Deteksi Longsor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Hingga saat ini Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memasang 30 alat deteksi longsor di sejumlah daerah rawan longsor di Jawa dan luar Jawa. Beberapa di antaranya dipasang di Kebumen, Karanganyar, Banjarnegara, Situbondo, Kulonprogo, dan sejumlah daerah pertambangan di Kalimantan.

Tim Peneliti UGM juga terus melakukan pemetaan geologi untuk mengetahui daerah-daerah yang berpotensi longsor sekaligus melakukan perawatan alat deteksi longsor yang sudah dipasang. Alat deteksi longsor terebut merupakan karya dua dosen Fakultas Teknik UGM, yakni Prof Dr Dwikorita Karnawati dan Faisal Fathani, MT, PhD.

Faisal Fathani mengatakan, cara kerja alat tersebut adalah mendeteksi jarak keretakan tanah untuk menentukan potensi terjadinya longsor. Dalam kondisi bahaya, alat tersebut akan mengirim sinyal sehingga sirene akan berbunyi sebagai bentuk peringatan dini. "Ketika sirene sudah berbunyi, masyarakat harus waspada dan melakukan evakuasi," ungkap Faisal, Senin (23/4/2012).

Dwikorita menuturkan, teknologi ini sudah ditemukan dan direkayasa sejak tahun 2008. Penyempurnaan alat deteksi longsor tersebut terus dilakukan, dan kini sudah memasuki generasi ketiga, sudah mendapatkan hak paten, dan penghargaan internasional.

Lebih jauh Dwikorita menjelaskan, saat ini pembuatan alat tersebut sudah menggunakan 95 persen komponen lokal. Sementara itu, harga alat bervariasi, sesuai dengan tingkat kecanggihannya. "Harganya Rp 5 juta hingga Rp 20-an juta," katanya.

Sumber Berita dan Gambar : Kompas Online

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...