Skip to main content

Kota Yogyakarta Nomor 1 HIV/AIDS di DIY

YOGYAKARTA – Ancaman HIV/AIDS di Kota Yogyakarta semakin tinggi.Data 2011,DIY masuk sembilan besar dari 33 provinsi dalam kasus penyakit mematikan ini. Sementara dari perhitungan penduduk, DIY alami pertumbuhan HIV/AIDS tercepat nasional.

Menurut Kepala Puskesmas Gedongtengen Tri Kusumo Bawono,menyandang predikat tercepat laju pertumbuhan HIV/AIDS dikarenakan jumlah penduduk DIY tidak sebanding dengan daerah lain.“Kini kasus banyak didominasi ibu-ibu rumah tangga yang hanya punya satu pasangan seksual,”kata Tri saat berbicara di depan peserta “Peringatan Hari Kartini PemkotYogyakarta” kemarin.

Menurut dokter yang menjadi relawan penanganan HIV/ AIDS tersebut,14 kecamatan di Yogyakarta saat ini terdeteksi telah memiliki warga yang mengidap penyakit penyerang kekebalan tubuh itu. Hal yang sama juga terjadi di 45 kelurahan yang ada di bawah ke-14 kecamatan. Dari pendataan 2011 lalu, saat ini di Yogyakarta terdeteksi ada 343 pengidap HIV dan 586 orang mengidap AIDS.

“Sudah banyak kasus yang dilaporkan dari level kelurahan,”ujarnya. Kota Yogyakarta kini menjadi daerah dengan jumlah pengidap AIDS tertinggi di DIY. Dari 1.508 orang pengidap di DIY,485 orang di antaranya tercatat berdomisili di Kota Yogyakarta. Dari jumlah tersebut, pengidap berjenis kelamin perempuan saat ini semakin banyak dan hampir mendekati pengidap dari gender laki-laki.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan pertumbuhan yang begitu cepat untuk kasus HIV/AIDS di Yogyakarta tidak dapat dilepaskan dari kondisi Yogyakarta sebagai kota wisata dan pendidikan. Kedua bidang yang menjadi andalan ini membuka peluang banyaknya pendatang tinggal diYogyakarta. maha deva 

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...