Skip to main content

65 Sekolah di Yogyakarta Digabung Ikuti UN

YOGYAKARTA--MICOM: Panitia pelaksana UN (Ujian Nasional) Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) menggabungkan para pelajar dari 65 SMA dan sekolah sederajat untuk mengikuti ujian nasional, Senin (16/4).

"Siswa dari 65 sekolah tersebut harus bergabung karena sekolah mereka tidak memenuhi syarat untuk menjadi penyelenggara ujian nasional," kata Koordinator Ujian Nasional 2012 DIY Baskara Aji di Yogyakarta, Minggu (15/4).

65 sekolah tersebut terdiri dari 35 sekolah menengah atas (SMA) dan sisanya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK).  Di DIY, terdapat 203 SMA dan hanya 168 sekolah yang memenuhi syarat menyelenggarakan ujian nasiona. Sedang jumlah SMK adalah 202 sekolah dan hanya 173 SMK yang berhak menyelenggarakan ujian.

Total jumlah siswa di DIY yang akan mengikuti UN 2012 di wilayah tersebut adalah 42.886 siswa SMA/SMK dan MA. Jumlah tersebut terdiri dari 7.862 siswa SMA jurusan IPA, 7.673 siswa jurusan IPS dan 133 orang jurusan Bahasa.

Sedang untuk MA terdirid ari 892 siswa jurusan IPA, 1.736 siswa IPS, 74 siswa jurusan Bahasa, 490 siswa jurusan Agama, dan sisanya adalah 24.026 siswa SMK.

"Seluruh soal kini sudah berada di sekolah yang ditunjuk menjai kelompok kerja penyelenggara UN. Soal baru akan didistribusikan ke sekolah setiap hari sesuai mata pelajaran yang diujikan," katanya.

Pada pelaksanaan UN 2012, tidak ada soal cadangan, sehingga apabila ada kekurangan naskah soal, pokja diminta segera menyampaikan ke Koordinator UN 2012. (Ant/OL-04)

Sumber : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj