Skip to main content

Tiga Profesor Bersaing Jadi Rektor UGM

Kamis depan, UGM akan memilih satu dari tiga profesor ini menjadi rektor baru.

Yogyakarta - Tiga profesor yakni Prof. Dr. Pratikno, M.Sc, Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M, dan Prof. Dr. Techn. Danang Parikesit, M.Sc, bersaing menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada. Mereka memperoleh suara terbanyak dalam Rapat Pleno Gabungan Senat Akademik dan Majelis Guru Besar UGM pada Senin, 19 Maret 2012.

Pratikno mendapat 172 suara, Marsudi 107 suara, dan Danang 83 suara. Sementara itu, dua calon rektor lain yang tidak lolos ialah Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr dan Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, masing-masing mendapatkan 53 dan 6 suara.

Ketua Panitia Ad-Hoc Penjaringan Calon Rektor UGM, Dr. Supama, M.Si., mengatakan ketiga calon rektor ini akan mengikuti tahap akhir pemilihan rektor di rapat pleno Majelis Wali Amanat pada Kamis 22 Maret 2012. Sebanyak 23 anggota MWA akan memilih satu dari ketiga calon untuk menjadi Rektor UGM periode 2012-2017.

Dari total 23 anggota MWA, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan memiliki hak suara sebesar 35 persen dari total suara anggota MWA atau 11 suara, sedangkan 22 anggota lainnya hanya memiliki satu suara. “Jadi, sisa 65 persen suara untuk 22 orang. Menteri memiliki hak 11 suara,” kata Supama.

Ketua Senat Akademik, Prof. dr. Marsetyawan HNES, M.Sc., Ph.D., sekaligus menjadi pimpinan sidang Rapat Pleno Gabungan SA dan MGB mengatakan salah satu calon rektor, Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, Ph.D, tidak hadir. Suryo Hapsoro berhalangan hadir karena sakit dengan menyertakan surat keterangan dokter Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

“Surat keterangan dari dua dokter dari RS Panti Rapih yang menyatakan beliau sakit dan harus istirahat selama dua hari, 19 dan 20 Maret,” kata Marsetyawan dalam rilis yang diterima VIVAnews, Selasa 20 Maret 2012.

Kendati tidak hadir dalam presentasi dan tanya jawab dengan panelis, kata Marsetyawan, tidak serta merta menggugurkan hak Suryo Hapsoro sebagai calon rektor untuk tetap mendapatkan haknya untuk dipilih. Proses pemilihan dimulai sejak pukul 11.10 WIB hingga selesai hingga pukul 14.00 WIB.

Sebanyak 76 dari total 79 anggota SA menggunakan hak suaranya. Sementara itu, sebanyak 194 dari 250 anggota MGB menggunakan hak suaranya. Namun yang membedakan, satu suara anggota SA memiliki bobot 3 suara, sedangkan anggota MGB hanya memiliki satu suara.

Sebelum dilakukan pemungutan suara, keempat calon rektor menyampaikan presentasi terkait visi, misi, dan program kerja masing-masing sebagai calon rektor. Dilanjutkan dengan tanya jawab dengan anggota panelis yang terdiri atas Ketua MWA Prof. Dr. Sofian Effendi, M.P.I.A., Ketua MGB Prof. Dr. Ir. Widyastuti, M.Sc., ketua Senat Akademik Prof. dr. Marsetyawan HNES, M.Sc., Ph.D. dan mantan Rektor Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A. (art)

Sumber : Vivanews

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...