Skip to main content

Pedagang Beringharjo Keluhkan Kalah Bersaing

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Tradisional Beringharjo, Jogjakarta, mengeluhkan penurunan omzet penjualan mereka, akibat kalah bersaing dengan berbagai mini market dan super market. Di sekitar pasar tradisional itu kini semakin menjamur mini market dan super market.

Subandiono (61), salah seorang pedagang sayuran sejak tahun 1965 di Pasar Beringharjo, menyebutkan, para konsumen sekarang lebih memilih berbelanja sayuran ke mini market, jika jumlah barang yang mereka beli tidak terlalu banyak.

"Sekarang banyak yang berjualan, padahal jumlah pembeli ya segitu saja. Keuntungan semakin sedikit, karena kami juga cuma berani ambil untung sedikit sekali. Padahal kalau soal perbandingan harga, antara super market atau mini market dengan Pasar Beringharjo, terpautnya cuma sedikit," ujar Subandiono.

Keluhan senada juga dilontarkan Sutinem (51), pedagang barang-barang kebutuhan pokok yang telah berjualan sejak dua dekade lalu. Dia mengeluhkan omzetnya juga semakin berkurang, sejak di sekitar Pasar Beringharjo bermunculan sejumlah super market besar.

"Rasanya, kalau dahulu tahun-tahun 1998 atau 2000, lebih mudah cari uangnya. Kalau sekarang malah tambah sepi. Sekitar pasar sini saja ada tiga supermarket besar, jadi tambah pusing cari duitnya sekarang. Omzet makin turun sampai 40 persen," ujar Sutinem.

Akibat semakin kurangnya pembeli, Sutinem terpaksa menutup kiosnya jauh lebih awal. Kalau dahulu dia bisa tutup sampai pukul 19.00 WIB, sekarang dia rata-rata menutup kiosnya pukul 16.00 WIB.

"Padahal kalau dilihat dari bangunan fisik pasarnya, sekarang jauh lebih bagus ketimbang dulu. Pasarnya lebih bersih," ujar Sutinem.

Sumber Berita: Kompas
Sumber Gambar : id wikipedia

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...