Skip to main content

Mayat Tanpa Identitas Mengapung di Pantai Depok

YOGYAKARTA - Sesosok mayat tanpa identitas ditemukan mengapung di pinggiran Pantai Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul, Kamis (29/3/2012) kemarin.

Mayat laki-laki dengan ciri, kulit sawo matang, rambut pendek sedikit beruban, gigi ompong dan diperkirakan berumur 60 tahun itu, ditemukan dalam keadaan telanjang.

Menurut informasi di lapangan, mayat pertama kali warga ditemukan warga saat membersihkan pantai sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, warga melihat benda mencurigakan mengapung di pantai dan diduga mayat. Namun belum sempat warga mendapakan kepastian, benda mencurigakan itu lenyap terseret ombak.

Baru sekitar pukul 09.45 WIB, mayat itu kembali terlihat mengapung. Setelah yakin yang mengapung tersebut mayat, warga melaporkannya pada tim SAR. "Mayat itu sempat menghilang terseret ombak, dan baru sekitar dua jam kemudian muncul kembali dipermukaan ," kata Suwarji (50), warga yang turut melihat mayat tersebut.

Sesaat setelah berhasil dievakuasi oleh tim SAR, mayat tersebut lalu diperiksa oleh petugas dari kepolisian dan puskesmas setempat. Kepala Polsek Kretek Kompol Teguh Mulyono mengatakan tidak menemukan tanda-tanda bekas penganiayaan pada mayat tersebut. "Dari kondisi mayat kami menduga dia belum lama meninggal, kemungkinan besar Kamis dini hari," kata Kompol Teguh.

Walau petugas belum dapat memastikan identitas korban, Kompol Teguh menduga korban adalah warga Kotagede Yogyakarta. Sebab pada malam sebelumnya, ada warga sekitar Pantai Parangtritis bernama Karjo (35) bertegur sapa dengan korban. "Pak Karjo itu mengatakan tadi malam telah bertegur-sapa dengan korban dan dia mengaku warga Kotagede," lanjut kompol Teguh.

Namun karena belum ada kepastian informasi tentang identitas korban, mayat tersebut lantas dibawa ke RSUP Dr Sardjito. 

Sumber : Kompas

Comments

Popular posts from this blog

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Kuliner Kreatif, Lezat tapi Sehat

YOGYAKARTA– Ingin merasakan sensasi makanan yang lain dari biasanya, Jateng-DIY adalah gudangnya. Di wilayah ini banyak kuliner kreatif. Bahannya sederhana namun mampu diolah menjadi makanan yang lezat dan sehat. Di Yogyakarta misalnya, ada makanan serba jamur, di Semarang ada menu ceker merdjon yang menonjolkan sensasi pedas. Sementara di Solo ada serba ikan patin yang diklaim mengandung lemak tak jenuh dan omega 3 yang dikenal baik bagi kesehatan. Jamur, siapa yang kenal dengan bahan pangan yang satu ini. Di Yogyakarta tepatnya di Sleman,salah satu pengenalan makanan yang berbahan dasar jamur ialah Ratidjo.Dia adalah pengusaha sekaligus pembudi daya jamur. Hampir 15 tahun Ratidjo menekuni usaha budi daya jamur dengan puluhan petani jamur binaannya. Berangkat dari hobinya bertani, Ratidjo mencoba memperkenalkan jamur sebagai salah satu bahan pangan sehat bagi masyarakat. “Awalnya kami menemui kendala pada pemasaran. Akhirnya kami mulai mencoba menciptakan pasar sendiri ...