Skip to main content

Daop 6 Luncurkan Malioboro Ekspres

YOGYAKARTA - PT Kereta Api (Persero) Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta akan meluncurkan KA baru bernama Malioboro Ekspres dengan jurusan Yogyakarta-Malang pada April nanti.

Untuk sementara, akan diterapkan tarif promo atau diskon, kelas eksekutif Rp180.000 dan ekonomi AC Rp110.000. Humas PT KA Daop 6 Yogyakarta Eko Budiyanto mengatakan, rencana awal peluncuran Malioboro Ekspres dilakukan mulai 1 April.Namun, karena berbagai pertimbangan akhirnya akan diluncurkan pada 21 April, bertepatan dengan Hari Kartini. “Kita kanBUMN, sebisa mungkin menyinergikan dengan momen nasional.April ada Hari Kartini,sehingga kita memutuskan meluncurkan Malioboro Ekspres pada 21 April,” katanya,kemarin.

Menurutnya, peluncuran Malioboro Ekspres ini bagian dari respons PT KA terhadap keinginan konsumen. Selama ini, jalur Yogyakarta-Malang hanya ada KA Gajayana serta KA Malabar jurusan Malang- Bandung yang melewati Yogyakarta. “Padahal, jalur Yogyakarta- Malang termasuk jalur gemuk (banyak penumpang), namun kereta yang ada hanya dua.Makanya kita menambahnya dengan KA Malioboro Ekspres,” tuturnya. Sesuai jadwal yang ditetapkan, KA Malioboro Ekspres berangkat dari Stasiun Tugu Yogyakarta sekitar pukul 20.00-21.00 WIB,sampai di Malang dini hari (03.00 WIB).Sedangkan dari Malang ke Yogyakarta diberangkat pukul 08.00 WIB.

“Kurang lebih Yogyakarta-Malang ditempuh dalam waktu tujuh jam. Kami menjamin kereta yang digunakan berkualitas baik,”ucapnya. Iskandar,45, warga Badran, Kecamatan Gedongtengen,Yogyakarta merespons positif rencana pengoperasian KA Malioboro Ekspres.Selama ini,dia mengaku kesulitan saat akan ke Malang menengok anaknya yang sedang kuliah di Universitas Brawijaya Malang.

“Naik KA ke Malang alternatifnya cuma dua kereta, Gajayana dan Malabar.Kalau naik dari Stasiun Tugu,dua kereta itu sudah penuh penumpang,” katanya.Hanya,dia agak keberatan dengan tarif yang diberlakukan pada Malioboro Ekspres.Seharusnya tarifnya lebih murah. ridwan anshori

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj