Skip to main content

Yogyakarta Jadi Kota Zona Integritas

YOGYAKARTA – Kota Yogyakarta akan ditetapkan sebagai kota zona integritas ke-11 untuk pencegahan korupsi karena dinilai mampu mempertahankan prestasi 10 besar kota terbaik sesuai hasil survei integritas KPK 2011.

Sesuai hasil survei tersebut,Yogyakarta berada di peringkat lima.Penilaian positif tersebut juga diperkuat hasil survei indeks persepsi korupsi dari Transparansi Indonesia. Pembentukan zona integritas tersebut diharapkan dapat meningkatkan status zero tolerance terhadap perilaku koruptif.” Zona integritas ini bertujuan menjadikan Yogyakarta zero tolerance. Jadi, penilaian KPK yang saat ini sudah baik dapat dipertahankan,” kata staf fungsional Bidang Pencegahan KPK, Guntur Kusmeiyano di Yogyakarta, kemarin.

Pembentukan zona integritas ini diharapkan dapat mendorong perkembangan pemahaman masyarakat tentang korupsi. Tidak hanya di unit-unit kerja yang ada di Pemkot Yogyakarta, tapi juga dapat merambah ke masyarakat umum. Menurut Guntur,pembentukan zona tolerance di Yogyakarta ini rencananya menggandeng Inspektorat Daerah dengan menambahkan beban kerja dari pengawasan dan penindakan. Menurut Guntur, dari hasil evaluasi pembentukan zona integritas di 10 kota sebelumnya, kebijakan tersebut mampu mendorong peningkatan pencegahan korupsi di daerah.

Seperti di Bandung, yang sebelumnya berada di 10 besar terbawah dari survei KPK,kini berada di 10 besar terbaik kota berintegritas. Inspektur Inspektorat Daerah Wahyu Widayat mengatakan pembentukan zona integritas akan diawali dengan perbaikan sistem pelayanan di unit kerja. ”Harus dilakukan penguatan kesepahaman tentang penilaian perlaku koruptif.Misalnya, apa yang dinilai biasa padahal itu korupsi harus dihilangkan. Dan ini butuh kesepahaman bersama,”paparnya.

Sebagai instansi yang akan menjadi rekanan KPK dalam membangun zona integritas, lanjut Wahyu, akan diawali dengan membangun sumber daya manusia. maha deva

Sumber : Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara...

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn...