Skip to main content

Waspadai Pencurian Modus Tagih Utang

YOGYAKARTA– Warga Kota Yogyakarta jangan langsung percaya kepada orang yang datang dan mengaku sebagai debt collector. Bisa jadi dia hanya pencuri yang ingin menggondol barang berharga dengan modus penagihan utang.

Pencurianbermoduspenagihan hutang itu dialami Aan Martadinata, 23,warga kos di Jalan Empu Gandring, Pandeyan, Umbulharjo. Saat kejadian,Jumat (24/2) sekitar pukul 21.00 WIB, korban yang sedang pergi mencari makan dicari oleh orang yang mengaku debt collector.Pelaku mendatangi kos-kosan korban dan kepada teman-teman korban mengaku mau mengambil barang milik korban.

Farid Nur Arifin, 19,warga Cilacap yang merupakan teman satu kosan dengan korban kepada polisi mengatakan, setelah menjebol kunci pintu kamar menggunakan besi, pelaku lantas mengambil laptop. Pelaku datang berdua, sedang satu lainnya menunggu di luar kos-kosan dan berjaga di atas motor. ”Setelah mengambil laptop, dia mengaku bernama Deni utusan debt collector dari Colombo,”ujar Farid.

Setelah pelaku pergi, beberapa menit kemudian korban pulang ke kos dan mendapati laptop merek HP miliknya hilang. Korban yang merasa tidak memiliki utang, lantas melaporkan kasus itu ke polisi. Selang beberapa jam setelah mendapatkan laporan, Sabtu (25/2) sekitar pukul 03.00 WIB, polisi berhasil menangkap pelaku yang saat itu tengah membeli pulsa di konter Jalan Glagahsari, Umbulharjo.

Pelaku yang bernama Supriyadi, 32, warga Pandeyan, Umbulharjo langsung diamankan ke Polsek Umbulharjo.Namun, barang bukti laptop hasil kejahatannya sudah dijual di Pasar Klitikan, Wirobrajan. ”Hasil penjualan saya gunakan untuk membeli minuman keras dan untuk jajan di Pasar Kembang. Sisanya saya berikan keluarga,” katanya saat ditemui wartawan kemarin.

Supriyadi mengaku baru keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Wirogunan Yogyakarta karena kasus pencurian. Setelah keluar dari penjara, dia merasa suntuk karena tidak memiliki pekerjaan. Karena beban keluarga yang ditanggung, Supriyadi pun nekat melakukan pencurian laptop. ”Keinginan itu muncul begitu saja. Begitu melintas liat koskosan sepi langsung mampir,” ungkapnya.

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo Iptu Fontein Aritonang mengatakan, dari hasil penyidikan,pelaku itu melakukan pencurian sendirian. Teman yang diminta menunggu di atas motor rupanya tidak mengetahui aksi yang dilakukannya. ”Memang dia (pelaku) sudah residivis.Akibat pencurian laptop itu,dia dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun,”tandasnya. muji barnugroho
Sumber :Seputar Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj