Skip to main content

UGM Temukan 100 Molekul Baru Pada Kunyit

YOGYA (KRjogja.com) - Fakultas Farmasi UGM berhasil menemukan 100 molekul baru yang terdapat pada tanaman obat, kunyit. Molekul tersebut diketahui memiliki manfaat positif bagi kesehatan dengan berbagai macam diagnosis.

Peneliti kurkumin (zat dalam kunyit) dari fakultas farmasi UGM Prof Dr Supardjan, MS., Apt menjelaskan, dari 100 molekul baru yang ditemukan tersebut, 8 diantaranya telah dipatenkan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui jika kunyit mengandung kurkumin dan telah terbukti mempunyai khasiat antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antikanker serta antitumor.

"Fakultas Farmasi UGM mengembangkan penelitian kurkumin menjadi molekul baru yang mempunyai efek analgetika-anti inflamasi yang lebih poten, dan bisa dimanfaatkan sebagai terapi kanker," ujarnya disela seminar Kunyit (curcuma longa) Tinjauan filosofis dan Ilmiah, di ruang unit V fakultas farmasi UGM, Selasa (17/1).

Ia memaparkan, kunyit terbukti mengandung senyawa kurkuminoid yang berwarna kuning yang mengandung molekul kurkumin, demetoksin kurkumin dan bisdemetoksin kurkumin. Untuk turunannya kurkumin ini bahkan sudah diteliti lebih lanjut.

"Turunan yang merah lebih ke antiinflamasi, sedangkan yang berwarna kuning lebih senang melindungi hati (hepatotoksik). Kurkumin juga baik untuk penderita diabetes terutama mencegah agar tidak terjadi pembekuan atau penggumpalan darah," paparnya.

Peneliti farmakologi Fakultas Kedokteran UGM Dr.dr. Nyoman Kertia Sp.PD menambahkan, ekstrak rimpang kunyit juga efektif sebagai anti radang pada penderita penyakit sendi (osteoartritis).

"Ekstrak rimpang kunyit ini terbukti memiliki kemampuan dalam menurunkan kadar MDA (malondialdehida) atau cairan sinovia pada sendi lutut. Ini berdasarkan hasil penelitian bersama anggota tim lainnya terhadap 80 penderita osteoarthritis," imbuhnya. (Aie) Sumber : krjogja.com

Comments

Popular posts from this blog

Partisipasi Pemilu 2019 Kota Jogja 84,9 Persen & Kulon Progo 86, 49 Persen

Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mencatat tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang cukup tinggi yaitu mencapai 84,9 persen khususnya untuk pemilihan presiden dan wakil presiden. “Tingkat partisipasi tersebut melebihi target yang kami tetapkan yaitu 77,5 persen. Mungkin ini adalah tingkat partisipasi pemilu yang paling tinggi pernah diraih,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Hidayat Widodo, di Yogyakarta, Kamis. Pada pemilihan presiden dan wakil presiden, KPU Kota Yogyakarta mencatat total jumlah pemilih yang memiliki hak pilih mencapai 324.903 orang, namun pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 275.552 orang. Berdasarkan data, ada sebanyak 47.249 pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang tidak menggunakan hak suaranya, sedangkan dalam daftar pemilih tetap tambahan terdapat 2.096 pemilih yang tidak menggunakan hak suaranya, serta enam pemilih dalam daftar pemilih khusus yang tidak menggunakan hak suaranya. Ia pun berhara

Tanah Pesisir DIY Terus Melambung

Perkembangan wisata dan megaproyek di pesisir selatan DIY, tepatnya di kawasan Gunungkidul dan Kulonprogo mendongkrak harga tanah. Tidak tanggung-tanggung,harga tanah yang awalnya berkisar Rp30.000 per meter,kini sudah lebih dari Rp200.000. Tidak heran, banyak warga berlomba-lomba melepaskan tanah kepada investor. Dalam satu tahun terakhir, lonjakan harga tanah tidak bisa dihindari lagi.Sugeng,salah satu warga Bruno, Ngestirejo, Tanjungsari mengatakan, dua tahun yang lalu harga tanah masih berkisar Rp35.000 setiap meternya. “Namun, saat ini harganya lebih dari Rp200.000 untuk tanah bersertifikat,”ungkapnya. Dia pun menunjukkan beberapa lahan yang siap dilepas pemiliknya. Selain itu, dalam satu tahun terakhir banyak warga luar yang mulai melirik untuk membeli tanah di sekitar pantai. “Belum lagi dengan rencana pengembangan Pantai Krakal. Sudah banyak orang yang pesan kalau ada tanah yang mau dijual,”ucapnya. Saat ini di sekitar Pantai Krakal sudah banyak berdiri bangunan layakn

Tercemar Limbah, Warga Bantul Semen Saluran Irigasi

Bantul - Sejumlah warga Dusun Karangnongko menutup saluran irigasi yang melintas di Jalan Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Hal itu karena air pada saluran tersebut berbau menyengat dan berwarna putih pekat. Pantauan detikcom, puluhan warga berkumpul di Jalan Karangnongko sembari membawa papan bertuliskan 'sungai disegel warga' dan 'hukum berat pencemar lingkungan'. Selanjutnya, puluhan warga meletakkan batako pada saluran irigasi tersebut. Tak hanya itu, warga mulai menempelkan adonan semen pada material bangunan itu hingga menutupi saluran irigasi tersebut. Setelah itu, warga meletakkan beberapa karung berisi pasir di depan dinding yang terbuat dari tumpukan material bangunan. Warga Dusun Karangnongko, Kelurahan Panggungharjo, Sewon, Bantul, Waljito menjelaskan, penyegelan saluran irigasi ini sebagai bentuk protes warga terhadap pencemaran limbah yang telah berlangsung selama belasan tahun. Sampai saat ini permasalahan tidak kunj