Skip to main content

Sultan Tolak Kenaikan Gaji PNS Dibebankan ke Daerah

YOGYAKARTA--MICOM: Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan tidak setuju rencana pemerintah untuk menaikkan gaji PNS sebesar 10%. Kenaikan gaji sebesar itu akan semakin memberatkan keuangan daerah.

Kepada wartawan di Kepatihan, Jumat (13/1), Gubernur mengemukakan keberatan jika bebannya harus ditanggung oleh APBD.

"Kalau murni dibebankan ke daerah, kita tidak mampu," kata Sultan.

Menurut Gubernur, dalam APBD DIY 2012 sudah diputuskan tidak ada kenaikan gaji sehingga tidak bisa begitu saja menaikkan haji PNS. Namun demikian, menurut Gubernur, jika kenaikan itu kemudian langsung menjadi tanggungan pusat yang dialokasikan dalam DAU yang langsung ditransfer ke daerah, "ya tidak masalah".

Lebih lanjut Sri Sultan mengaku, belum mengetahui secara persis anggaran yang harus digunakan jika kebijakan kenaikan gaji PNS tersebut benar-benar ditetapkan. Yakni apakah APBN ada yang dihibahkan ke daerah untuk membayar gaji PNS atau tidak.

"Kalau untuk kenaikan gaji itu APBN ada yang ditransfer ke daerah, berarti kan yang menggaji APBN, bukan daerah. Saya belum tahu itu. Tetapi kalau itu beban daerah, ya saya kira itu jadi berat, karena sudah diputuskan tidak ada kenaikan gaji," ujarnya.

Sultan berharap, rencana kenaikan gaji PNS tersebut bisa segera ditinjau ulang. "Ya ini harus ditinjau lagi. Kalau memang APBN ditransfer ke daerah, berarti kan yang bayar bukan murni APBD," katanya lagi.

Pada kesempatan itu, Gubernur DIY mengemukakan, kenaikan gaji bukan menjadi satu-satunya cara untuk meningkatkan kinerja PNS. Pasalnya, PNS harus memiliki kesadaran benar bahwa kinerja yang baik itu memang sebuah kewajiban dan bukan diukur dengan kenaikan gaji.

Hal senada juga disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Dia menolak Kenaikan Gaji PNS 10% yang akan dimulai tahun 2012 ini jika dibebankan ke daerah. Sebab, kata dia, kenaikan gaji PNS ini justru akan memberatkan keuangan daerah.

"Jujur saja kalau kita katakan siap sebetulnya berat," ujar Hasto Wardoyo saat ditemui di Kantor Gubernur DIY Kepatihan,
Pemprov DIY, Jumat (13/1).

Dijelaskan, jika kebijakan itu harus direalisasikan oleh daerah, maka beban gaji pegawai di APBD Kabupaten Kulonprogo tahun 2012 jelas akan bertambah. Saat ini saja, dari total anggaran sebesar Rp800 miliar, sekitar 68% di antaranya atau Rp520 miliar hanya untuk gaji pegawai dan gaji anggota DPRD.

"Tapi kita belum menghitung tambahan 10% itu akan jadi berapa," katanya. (AU/OL-3)

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...

Polda DIY Tangkap Pelaku Perampokan Toko Emas

YOGYAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY berhasil menangkap tujuh pelaku perampokan toko emas. Mereka ini biasa beroperasi dengan menebar kekejaman.  Dalam aksinya para perampok ini selalu membekali diri dengan tujuh senjata api yang berupa empat pistol FN dan tiga pistol rakitan. Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY Kombes Kris Erlangga didampingi Kapolres Gunungkidul AKB Ihsan Amin dan Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuti, Kamis (3/5), mengatakan para perampok yang ditangkap ini diantaranya telah melakukan aksi perampokan Toko Emas Sahabat di Semin Gunungkidul  21 hari lalu serta melakukan aksi perampokan di sebuah toko emas di Jobong Banjarnegara. Lebih lanjut Kris Erlangga menyebutkan, mereka itu SG alias Kowo dan RS alias Ardi, ditangkap di Ciamis Jawa Barat, SN ditangkap di Ngawi, Jawa Timur dan Hy alias Ipung ditangkap di Jember, Jawa Timur. Dari keterangan tersangka itu, diketahui pelaku aksi perampokan di Semin Min...