Skip to main content

Puluhan PJTKI di DIY Bakal Ditutup

YOGYAKARTA--MICOM: Belasan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di DIY akan ditutup karena rawan melakukan tindak penipuan ataupun melakukan pelanggaran.

"Masih ada belasan PJTKI di DIY yang akan kami tutup," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DIY Untung Sukaryadi, Jumat (27/1).

Menurutnya, di DIY terdapat sekitar 37 PJTKI. Dari jumlah tersebut diprediksi setengah diantaranya akan ditutup dan dicabut izin operasinya.

Namun ia enggan merinci perusahaan mana saja yang dimaksud. "Kemungkinan yang tersisa shanya 15 hingga 20 PJTKI saja. Yang lainnya terpaksa akan kami tutup karena banyak melakukan pelanggaran," tegasnya.

Ia menyebutkan pelanggaran itu diantaranya tidak mematuhi peraturan perundangan seperti tidak mengubah bentuk badan hukum dari CV menjadi PT, tidak melakukan registrasi secara tertib setiap tahun, dan sebagainya.

Meski sudah mengirim surat peringatan, ujarnya, pengelola PJTKI ini terkesan mengabaikan surat-surat tersebut.

Sementara Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Putu Kumara menambahkan dari 37 PJTKI di DIY sebagian tidak memilik Surat Penghantar Rekrut (SPR) dari Disnakertrans DIY. Ketentuan ini berlaku baik untuk PJTKI pusat maupun cabang. "Jika PJTKI tidak memiliki SPR, mereka tidak bisa melakukan perekrutan," ujarnya. (AU/OL-04)

Sumber Berita : Media Indonesia

Comments

Popular posts from this blog

Matahari Godean Grup : Belanja Online via Whatsapp

Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat Jogjakarta umumnya dan masyarakat Godean khususnya dan untuk mempermudah belanja tanpa antrian  dan tanpa perlu datang ke toko maka Matahari Godean Grup ( Toserba Matahari Godean & Mth Fashion ) Jl. Saronodipoyo - Utara Pasar Godean membuka layanan Belanja Online via Whatsapp sebagai Berikut : Toserba Matahari Godean : Belanja Online via Whatsapp untuk kebutuhan sebagai berikut : Ringkasan Paket Sembako *dapat disesuaikan dengan kebutuhan anda (check via whatsapp) Mth Fashion : Untuk belanja Online kebutuhan Sandang/Fashion Keluarga, Untuk produk-produk bisa Anda lihat di Instagram : https://www.instagram.com/mth.fashion.online.shop/  (updated) Untuk Informasi Lebih lanjut bisa kontak Nomor Whatsapp masing-masing. Selamat Berbelanja secara Online | Jangan lupa informasikan ke keluarga dan rekan-rekan anda.

Meneropong Kisah Sukses Pemudik Asal Gunungkidul

Berbekal ijazah SMU,Takhlukkan Kota Jakarta Sangat tidak pantas untuk ditiru, apa lagi bila tidak memiliki keahlian yang cukup memadai sebagai modal mencari kerja di Jakarta. Namun pria ini memberi bukti bagaimana mampu sukses di Ibukota Negara . Bagaimana caranya? GUNUNGKIDUL-Meski baru merantau ke Jakarta sejak akhir tahun 2004 lalu, bisa dikatakan pria ini cukup berhasil. Pulas Priotyas Wiyatno nekat membawa istri dan ketiga anaknya ke Ibukota untuk mengadu nasib. Seperti yang dikatakan kepada RADAR JOGJA, awalnya sungguh sangat sulit dan memerlukan perjuangan yang sangat keras untuk bisa bertahan dan tetap survive sehingga menjadi seperti sekarang ini. " Memang belum bisa dibilang sukses mas. Kami sangat biasa banget. Tapi saya bersyukur dapat melewati saat - saat sulit " kata bapak empat anak ini. Selanjutnya Pulas mengisahkan bagaimana ia dengan keluarganya sampai memberanikan diri pergi ke Jakarta yang menurutnya sangat tidak pantas untuk ditiru apalagi bila t...

Bencana Alam-Tebing Longsor Terjang Satu Rumah

KULONPROGO– Rumah milik MitroWidarto,78,warga Dusun Semawung, Desa Banjaroya, Kecamatan Kalibawang rusak parah setelah tertimbun tanah longsor pada Selasa (10/1) malam. Tiga rumah dan satu musala yang berdekatan dengan rumah milik korban juga terancam. Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (10/1) sekitar pukul 21.30 WIB diawali dengan hujan yang cukup deras sejak pukul 16.00. Akibatnya, tebing di belakang rumahnya ambrol sejauh 300 meter hingga menghantam rumahnya. ”Kerugian kami sekitar Rp30 juta,” ujar Mitro kemarin. Dua rumah milik Suranto, 55 dan Wahyudi,58,juga terancam. Kedua warga ini merupakan anak kandung korban. Rumah milik Sutopo, tetangga korban, juga terancam karena hanya berjarak tidak lebih dari 200 meter. ”Tiga rumah dan satu musala terancam,” ucapnya. Awal 2012 lalu sebenarnya tebing di belakang rumahnya juga longsor.Namun,waktu itu volumenya tidak besar dan tidak sampai menerjang rumah. ”Jadi ini longsoran yang kedua. Longsoran pertama hanya kecil, yang kedua s...